Mohon tunggu...
Kezia Emmanuela Savita
Kezia Emmanuela Savita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Hanya seorang pelajar biasa 💘

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sesuatu Yang Terus Membunuh Kita

27 Mei 2023   20:54 Diperbarui: 28 Mei 2023   14:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, terdapat pencemaran suara. Mungkin kalian belum pernah mendengar tentang pencemaran suara, tetapi hal ini ada dan secara aktif terjadi di mana-mana! Pencemaran suara adalah suatu gangguan pada lingkungan akibat bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Jadi, kalau kalian pernah berteriak-teriak di tempat umum, itu termasuk contoh dari pencemaran suara!

Sebagai contoh-contoh kebisingan lainnya yang diukur dengan dB atau desibel adalah:

  • Orang ribut = 80 dB
  • Suara kereta api = 95 dB
  • Mesin motor 5pk = 104 dB
  • Suara petir = 120 dB
  • Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

Jadi contoh-contoh tersebut menjadi beberapa polutan pencemaran suara yang dapat menyebabkan ketidaktentraman lingkungan sekitar. Tetapi menurut WHO (World Health Organization) dampak dari pencemaran suara sendiri sebenarnya dibagi menjadi tiga yaitu: pencemaran yang mengakibatkan iritasi, pencemaran yang mengakibatkan reaksi dan kesakitan, dan yang terakhir yaitu pencemaran yang menyebabkan kematian.

Tentunya semua itu tak ingin kita alami, jadi salah satu cara untuk menanggulangi pencemaran suara adalah dengan menggunakan alat peredam suara. Tahukah kamu, bahwa di dalam alat transportasi seperti mobil terdapat alat peredam suara? Jika kalian berada di luar suatu mobil yang baru saja dinyalakan, mobil tersebut akan terdengar berisik, tetapi jika kalian berada di dalam mobil tersebut, suara yang diciptakan oleh mobil tak akan se-berisik sebelumnya. Tak hanya itu, terdapat cara-cara lain seperti pendidikan dan pemberian kesadaran, tanggung jawab bersama, pameran dan kampanye lingkungan, serta melalui media massa. Semua penanganan tersebut dapat kita lakukan secara bersama, dimulai dari diri sendiri.

Kemudian terakhir dari semua jenis pencemaran, terdapat pencemaran udara. Pencemaran udara adalah kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak karena terkontaminasi oleh zat-zat asing akibat kegiatan sehari-hari manusia seperti menggunakan alat transportasi yang ditenagai oleh bahan bakar fosil.

Dari atmosfer Bumi, 78% merupakan Nitrogen, 21% merupakan Oksigen, dan 0.93% merupakan Argon. Ketiga unsur tersebut menciptakan 99.93% dari udara yang kita hirup. Tetapi apa itu yang mengisi sisa 0.03 persennya? 0.03% tersebut berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan kalian masing-masing, tetapi kemungkinan besar 0.03% tersebut mengandung polutan buatan manusia. Polutan-polutan tersebut berpotensi mengandung unsur-unsur beracun yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru, kanker, sampai dengan kerusakan DNA. (TED-Ed, 2021)

Pencemaran udara sudah berdampak negatif kepada semua orang, termasuk kalian. Visualisasi dari dampak ini dapat dilihat dari pengalaman Rosamund Adoo-Kissi-Deborah (TED, 2022), seorang ibu asal United Kingdom yang mempunyai anak bernama Ella. Saat Ella berumur 7, ia di-diagnosa dengan penyakit asthma yang berat. Saat ia berumur 9 tahun, Ella meninggal pada tanggal 15 Februari 2013 dan menjadi orang pertama dengan "pencemaran udara" sebagai alasan kematiannya. Pada saat itu mereka tinggal di suatu tempat yang cukup ramai dengan mobil-mobil dan alat transportasi lainnya, dan tingkat pencemaran udara di tempat tersebut termasuk ilegal, menurut WHO. Rosamund pun mempelajari bahwa setiap hari, saat anaknya berangkat ke sekolah, badan Ella sebenarnya sedang menghirup udara racun secara konsisten. Cerita Ella merupakan suatu cerita yang unik, tetapi sebuah pengalaman yang kita jumpai setiap hari.

 Anak-anak terkena dampak terburuk dari pencemaran udara ini, karena pencemaran udara dapat menghambat pertumbuhan otak dan paru-paru. Ilmuwan-ilmuwan juga telah menemukan sisa-sisa jelaga dalam plasenta seorang ibu, yang terjadi karena sang ibu sering terpapar dan menghirup udara yang telah tercemar. Ini berarti anak-anak yang belum lahir pun telah terlibat dengan pencemaran dan zat-zat kimiawi, dan hal tersebut sudah jelas bukanlah suatu hal yang baik! Bahkan sesungguhnya, 93% dari anak-anak di sekeliling dunia sedang menghirup udara yang tercemar.

Mayoritas dari pencemaran udara tersebut berasal dari suatu hal, yaitu emisi dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil. Emisi ini melepaskan nitrogen oksida dan hidrokarbon yang membentuk ozon. Ketika ozon berada di atas permukaan atmosfer Bumi, hal tersebut melindungi kita dari sinar ultraviolet langsung oleh Matahari. Tetapi saat ozon berada di permukaan tanah, ozon akan membentuk kabut yang menyebabkan kesulitan untuk melihat dan bernafas. Kondisi tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global, sebab kondisi ini menjebak panas di atmosfer.

Nah, sekarang kalian melihat kata "pemanasan global", tapi apa itu pemanasan global? Pemanasan global, atau yang sering disebut sebagai global warming adalah peningkatan dalam suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.

Faktor pertama adalah efek rumah kaca, yaitu proses pemanasan Bumi yang disebabkan oleh radiasi Matahari bergelombang pendek. Radiasi itu masuk ke bumi dan menembus atmosfer yang berfungsi seperti atap kaca pada sebuah rumah kaca (detikEdu, 2022). Secara singkat, proses efek rumah kaca terjadi saat panas Matahari masuk ke dalam permukaan Bumi dan dipantulkan kembali ke luar angkasa melalui atmosfer. Tetapi sebagian dari panas tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca atmosfer dan panas itu akan terjebak di permukaan Bumi, sehingga suhu Bumi meningkat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun