Mohon tunggu...
Kezia Emmanuela Savita
Kezia Emmanuela Savita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Hanya seorang pelajar biasa 💘

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sesuatu Yang Terus Membunuh Kita

27 Mei 2023   20:54 Diperbarui: 28 Mei 2023   14:26 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah kalian tahu, bahwa sekarang sedang terjadi suatu pandemi global yang terus menerus mengambil jutaan nyawa masyarakat setiap tahun? Pembunuh ini beraksi secara diam-diam, alias "silent but deadly." Tapi siapa, atau apa yang dimaksud dengan pembunuh ini, dan mengapa belum ada yang mengambil aksi untuk melawannya?

Pembunuh ini sudah ada sejak lama, dan namanya adalah pollution. Pollution, atau pencemaran lingkungan, adalah suatu kata yang tentunya pernah kalian dengar. Mungkin kalian sendiri pernah mengamatinya terjadi di sekeliling kalian, atau pernah melihat kata tersebut lewat di layar HP kalian. Tapi apa yang sebenarnya dimaksud dengan pencemaran lingkungan?

Pencemaran lingkungan merupakan setiap kegiatan yang mengakibatkan kerusakkan, ketidaktentraman, dan anomali yang negatif pada ekosistem dan makhluk hidup di sekitarnya. Kegiatan ini menyebabkan kualitas lingkungan tersebut untuk menurun, dan kemudian tidak dapat berfungsi seperti bagaimana semestinya/pada awalnya.

Definisi tersebut hanyalah pencemaran lingkungan secara general, tetapi pencemaran lingkungan sendiri terbagi menjadi beberapa jenis-jenis. Jenis pertama adalah pencemaran air yang merupakan masuknya komponen-komponen eksternal ke dalam air. Masuknya komponen-komponen tersebut menyebabkan kualitas air menurun dan tidak berfungsi semestinya.

Contoh terjadinya pencemaran air ini simpel, dan dapat kita lihat di sekitar Indonesia. Kalau kalian pergi ke sungai atau sumber air terdekat kalian yang terbuka, kemungkinan besar akan ada plastik atau sampah-sampah lainnya yang mengapung di atas air. Tahukah kalian, bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan sungai terkotor di dunia? (Kelas Pintar, 2022) Sungai Citarum yang terletak sepanjang Jawa Barat dan diberi gelar "Most Polluted River" atau sungai paling tercemar oleh banyak orang ini dipenuhi oleh sampah, dari hulu sampai hilir.

Sebagian besar alasan terjadinya pencemaran air adalah karena jumlah penduduk yang terus bertumbuh, serta pertumbuhan industri sekitar yang terjadi secara pesat. Penyebab pencemaran air dibagi menjadi tiga kategori, yaitu limbah idustri yang berasal dari pabrik-pabrik sekitar, limbah rumah tangga yaitu hasil samping kegiatan perumahan, dan limbah pertanian yang diproduksi akibat aktivitas pertanian. Dari ketiga limbah ini, terdapat dua jenis limbah yaitu limbah organik serta anorganik.

Limbah organik adalah limbah yang mudah untuk diurai secara alami, dan limbah anorganik adalah sebaliknya, sangat susah untuk diurai. Contoh limbah organik adalah pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dll. Tetapi limbah anorganik merupakan materi seperti gelas, plastik, dan kaleng yang membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai.

Kemudian setelah pencemaran air, terdapat pencemaran tanah. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia yang dibuat oleh manusia masuk ke dalam tanah dan merubah lingkungan tanah yang alami.

Pencemaran ini juga dapat dilihat di mana-mana, terutama di area dengan banyak penduduk. Terdapat kantong plastik, bungkus permen, botol plastik, dan lain-lain di jalanan. Semua itu termasuk pencemaran tanah yang merusak kualitas tanah! Dengan menurunnya kualitas tanah, makhluk hidup di sekitar juga akan mengalami suatu dampak yang buruk. Misalnya, timbal yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, terutama kepada anak-anak.

Tapi tak hanya terhadap kesehatan, tetapi terhadap ekosistem sekitar juga berdampak buruk. Pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian beberapa spesies hewan yang menjadi spesies primer dalam rantai makanan, dan jika suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem rusak/terganggu, maka ekosistem tersebut juga akan rusak. Jika kualitas tanah menurun, kesuburan tanah juga akan menurun yang akhirnya akan menyebabkan penurunan dari hasil pertanian. Jadi, pencemaran tanah ini juga merupakan salah satu jenis dari pencemaran yang sangat berbahaya!

Sebagai upaya penanganan pencemaran tanah, telah ditemukan 2 cara penanganan yang sudah dilakukan oleh beberapa wilayah dunia, yaitu remediasi dan bioremediasi. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan tanah yang tercemar dengan cara menggali tanah tersebut untuk kemudian dibawa ke tempat lain supaya dapat dibersihkan. Yang kedua, bioremediasi, adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk mendegrasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang/tidak beracun.

Ketiga, terdapat pencemaran suara. Mungkin kalian belum pernah mendengar tentang pencemaran suara, tetapi hal ini ada dan secara aktif terjadi di mana-mana! Pencemaran suara adalah suatu gangguan pada lingkungan akibat bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Jadi, kalau kalian pernah berteriak-teriak di tempat umum, itu termasuk contoh dari pencemaran suara!

Sebagai contoh-contoh kebisingan lainnya yang diukur dengan dB atau desibel adalah:

  • Orang ribut = 80 dB
  • Suara kereta api = 95 dB
  • Mesin motor 5pk = 104 dB
  • Suara petir = 120 dB
  • Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

Jadi contoh-contoh tersebut menjadi beberapa polutan pencemaran suara yang dapat menyebabkan ketidaktentraman lingkungan sekitar. Tetapi menurut WHO (World Health Organization) dampak dari pencemaran suara sendiri sebenarnya dibagi menjadi tiga yaitu: pencemaran yang mengakibatkan iritasi, pencemaran yang mengakibatkan reaksi dan kesakitan, dan yang terakhir yaitu pencemaran yang menyebabkan kematian.

Tentunya semua itu tak ingin kita alami, jadi salah satu cara untuk menanggulangi pencemaran suara adalah dengan menggunakan alat peredam suara. Tahukah kamu, bahwa di dalam alat transportasi seperti mobil terdapat alat peredam suara? Jika kalian berada di luar suatu mobil yang baru saja dinyalakan, mobil tersebut akan terdengar berisik, tetapi jika kalian berada di dalam mobil tersebut, suara yang diciptakan oleh mobil tak akan se-berisik sebelumnya. Tak hanya itu, terdapat cara-cara lain seperti pendidikan dan pemberian kesadaran, tanggung jawab bersama, pameran dan kampanye lingkungan, serta melalui media massa. Semua penanganan tersebut dapat kita lakukan secara bersama, dimulai dari diri sendiri.

Kemudian terakhir dari semua jenis pencemaran, terdapat pencemaran udara. Pencemaran udara adalah kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak karena terkontaminasi oleh zat-zat asing akibat kegiatan sehari-hari manusia seperti menggunakan alat transportasi yang ditenagai oleh bahan bakar fosil.

Dari atmosfer Bumi, 78% merupakan Nitrogen, 21% merupakan Oksigen, dan 0.93% merupakan Argon. Ketiga unsur tersebut menciptakan 99.93% dari udara yang kita hirup. Tetapi apa itu yang mengisi sisa 0.03 persennya? 0.03% tersebut berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan kalian masing-masing, tetapi kemungkinan besar 0.03% tersebut mengandung polutan buatan manusia. Polutan-polutan tersebut berpotensi mengandung unsur-unsur beracun yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru, kanker, sampai dengan kerusakan DNA. (TED-Ed, 2021)

Pencemaran udara sudah berdampak negatif kepada semua orang, termasuk kalian. Visualisasi dari dampak ini dapat dilihat dari pengalaman Rosamund Adoo-Kissi-Deborah (TED, 2022), seorang ibu asal United Kingdom yang mempunyai anak bernama Ella. Saat Ella berumur 7, ia di-diagnosa dengan penyakit asthma yang berat. Saat ia berumur 9 tahun, Ella meninggal pada tanggal 15 Februari 2013 dan menjadi orang pertama dengan "pencemaran udara" sebagai alasan kematiannya. Pada saat itu mereka tinggal di suatu tempat yang cukup ramai dengan mobil-mobil dan alat transportasi lainnya, dan tingkat pencemaran udara di tempat tersebut termasuk ilegal, menurut WHO. Rosamund pun mempelajari bahwa setiap hari, saat anaknya berangkat ke sekolah, badan Ella sebenarnya sedang menghirup udara racun secara konsisten. Cerita Ella merupakan suatu cerita yang unik, tetapi sebuah pengalaman yang kita jumpai setiap hari.

 Anak-anak terkena dampak terburuk dari pencemaran udara ini, karena pencemaran udara dapat menghambat pertumbuhan otak dan paru-paru. Ilmuwan-ilmuwan juga telah menemukan sisa-sisa jelaga dalam plasenta seorang ibu, yang terjadi karena sang ibu sering terpapar dan menghirup udara yang telah tercemar. Ini berarti anak-anak yang belum lahir pun telah terlibat dengan pencemaran dan zat-zat kimiawi, dan hal tersebut sudah jelas bukanlah suatu hal yang baik! Bahkan sesungguhnya, 93% dari anak-anak di sekeliling dunia sedang menghirup udara yang tercemar.

Mayoritas dari pencemaran udara tersebut berasal dari suatu hal, yaitu emisi dari kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil. Emisi ini melepaskan nitrogen oksida dan hidrokarbon yang membentuk ozon. Ketika ozon berada di atas permukaan atmosfer Bumi, hal tersebut melindungi kita dari sinar ultraviolet langsung oleh Matahari. Tetapi saat ozon berada di permukaan tanah, ozon akan membentuk kabut yang menyebabkan kesulitan untuk melihat dan bernafas. Kondisi tersebut juga menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global, sebab kondisi ini menjebak panas di atmosfer.

Nah, sekarang kalian melihat kata "pemanasan global", tapi apa itu pemanasan global? Pemanasan global, atau yang sering disebut sebagai global warming adalah peningkatan dalam suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.

Faktor pertama adalah efek rumah kaca, yaitu proses pemanasan Bumi yang disebabkan oleh radiasi Matahari bergelombang pendek. Radiasi itu masuk ke bumi dan menembus atmosfer yang berfungsi seperti atap kaca pada sebuah rumah kaca (detikEdu, 2022). Secara singkat, proses efek rumah kaca terjadi saat panas Matahari masuk ke dalam permukaan Bumi dan dipantulkan kembali ke luar angkasa melalui atmosfer. Tetapi sebagian dari panas tersebut akan diserap oleh gas rumah kaca atmosfer dan panas itu akan terjebak di permukaan Bumi, sehingga suhu Bumi meningkat.  

Kedua adalah efek umpan balik yaitu proses di mana saat suhu Bumi meningkat, akan terjadi berbagai proses-proses alam lainnya yang mengikuti efek pemanasan global (Ashari, 2020).

Faktor terakhir adalah deforestasi atau penggundulan hutan. Tumbuhan merupakan satu-satunya makhluk hidup yang dapat merubah karbon dioksida menjadi oksigen, dan mesin pun tak dapat melakukannya! Dengan terjadinya deforestasi, penyerapan karbon mengurang dan menyebabkan emisi karbon untuk bertambah banyak serta mempercepat proses pemanasan global.

Jadi, apa yang menjadi dampak dari pemanasan global ini? Perubahan iklim merupakan perubahan suhu dan cuaca Bumi sepanjang waktu.

Dengan Bumi yang terus-menurus semakin panas, daerah kutub akan mengalami pencairan es dan permukaan laut akan terus meningkat sebagai akibat pencairan. Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global meningkatkan intensitas dan frekuensi badai, serta banjir. Hal ini menjadi suatu hal yang sangat buruk bagi masyarakat pesisir yang terpaksa untuk pindah ke pedalaman pulau untuk menghindari banjir (TED-Ed, 2021). Tak usah jauh-jauh, ibu kota Indonesia, Jakarta, diprediksi akan tenggelam pada tahun 2050, karena hal yang sama yaitu permukaan air laut yang terus meningkat!

Sekarang kalian sudah melihat semua efek pencemaran dan betapa banyak jiwa-jiwa yang sudah terpengaruh oleh hal ini. Jadi apa yang dapat kita lakukan? Sebelum itu, mari kita melihat sebuah solusi kreatif yang dibuat oleh Anirudh Sharma dari India.

Saat Anirudh berada di India, ia melihat sebuah knalpot yang mengeluarkan asap berwarna hitam, dan tentunya hal tersebut adalah pencemaran udara. Tetapi melihat asap itu, Anirudh berpikir dan teringat dengan tinta. Ya, tinta yang kalian gunakan setiap hari, tinta yang diproduksi secara tradisional dengan membakar bahan bakar fosil! Saat ia kembali ke laboratoriumnya, Anirudh bereksperimen dengan sisa jelaga dari sebuah lilin dan ia berhasil dalam merubah jelaga tersebut menjadi tinta! Dari permulaan tersebut, Anirudh pun terus mengembangkan mesinnya dan berhasil membuat tinta pertama yang terbuat dari pencemaran udara. Anirudh mengatakan, 

"We can't claim that our ink will solve the world's pollution problem, but it does show what can be done if you look at this problem slightly differently," 

atau, 

"Kami tidak dapat mengklaim bahwa tinta kami akan menyelesaikan masalah polusi di dunia ini, tetapi ini menunjukkan apa yang dapat dilakukan jika Anda melihat masalah ini dari perspektif yang sedikit berbeda."

(TED, 2019)

Jadi, Anirudh mengidentifikasi masalah yang ada, ia mengamatinya, dan mengubah hal negatif tersebut menjadi hal yang positif! Hal tersebut merupakan suatu hal yang luar biasa, dan mungkin dari artikel ini kalian dapat menciptakan suatu solusi dan mengembangkannya menjadi suatu realitas untuk menghentikan masalah yang sampai detik ini, sedang terjadi, yaitu pencemaran lingkungan.

Polusi itu nyata, dan secara aktif membunuh kalian semua. Janganlah menunggu dan mulailah bertanggung jawab dengan hal-hal sederhana seperti menanam pohon, menggunakan sepeda atau berjalan kaki ke destinasi kalian, menggunakan alat elektronik yang menghemat energi, mendaur sampah, dan lain-lain. Kita diberi waktu untuk hidup di Bumi yang indah ini, gunakanlah waktu tersebut untuk menjaga Bumi ini sebagai aksi tanggung jawab.

Sumber-sumber:

  • Ashari, A. (2020). Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Pemanasan Global? Materi Belajar dari Rumah SMP. Bobo.id, 1.
  • detikEdu. (2022). Efek Rumah Kaca: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Upaya Pencegahannya. detikEdu, 1.
  • Kelas Pintar. (2022). 5 Sungai Paling Tercemar di Dunia. Kelas Pintar, 1.
  • TED. (2019, February 8). Ink made of air pollution | Anirudh Sharma. Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=Dig_QFPPPtE
  • TED. (2022, March 17). The Tragedy of Air Pollution -- and an Urgent Demand for Clean Air | Rosamund Adoo-Kissi-Debrah
  • |TED. Retrieved from Youtube: https://youtu.be/Pw6R5n9SRng
  • TED-Ed. (2021, May 10). What's in the air you breathe? - Amy Hrdina and Jesse Kroll. Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=xEodej_M7TI
  • TED-Ed. (2021, October 12). Where will you be able to live in 20 years? - Carol Farbotko and Ingrid Boas. Retrieved from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=M3XZBYVSnJ0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun