Dampak yang dirasakan
Salah satu dampak terbesar yang dirasakan akibat perang Rusia-Ukraina ini adalah krisis kemanusiaan yang juga berpengaruh pada bidang ekonomi dan sosial. Perang ini menyebabkan ribuan orang kehilangan hak asasinya untuk hidup dalam perdamaian, warga sipil dan orang-orang yang tak bersalah kehilangan nyawa, luka-luka dan mengalami trauma terpaksa untuk menjadi pengungsi ke tempat yang lebih aman.Â
Rusia dan Ukraina merupakan negara pengimpor bahan bakar untuk suplai global, dengan adanya perang ini maka negara-negara yang biasa mengimpor dari Rusia dan Ukraina harus mencari alternatif lain, hal ini tentu saja berujung kepada inflasi akibat angka permintaan dan persediaan yang tidak seimbang.
Penghambat Resolusi Konflik
Konflik Rusia dan Ukraina telah berlangsung lama, dan tentu saja negara-negara lain dan lembaga internasional tidak tinggal diam. Sudah banyak sekali upaya-upaya diplomatis yang dilakukan demi mencari perdamaian, bahkan mencapai gencatan senjata pun tidak. Mengapa hal ini terjadi? Apa yang menghambat resolusi konflik demikian?Â
Jika kita melihat kebelakang, konflik Rusia-Ukraina ini sangatlah keruh dan semrawut latar belakang kedua negara ini yang rumit diperparah dengan konflik-konflik kecil yang membuat kedua negara ini menjadi musuh lama.
Pelaksanaan peace talk yang diadakan Turki, dengan misi gencatan senjata dari Rusia tidak berjalan mulus, bisa dibilang tidak ada kemajuan nyata dalam mencari penyelesaian konflik. Turki menjadi penengah karena memiliki hubungan yang baik dengan Rusia maupun Ukraina, namun ketika Turki menjual drone kepada Ukraina maka terlihat bahwa Turki lebih condong ke negara tersebut walaupun niat utama Turki hanya untuk mendukung kedaulatan Ukraina.
Latar belakang yang berakar ini berujung kepada ketegangan antara Rusia dan NATO. Awal mula tujuan NATO didirikan yakni untuk menekan pengaruh kekuatan Uni Soviet, dan sekarang ketika Uni Soviet sudah tidak ada, NATO masih berdiri dan bagi Rusia mengancam keamanan wilayahnya
Dalam Peace Talk, Ukraina setuju untuk bersikap netral terhadap NATO apabila negara-negara lain dapat memberikan jaminan keamanan, karena Ukraina masih memiliki rasa sangsi terhadap Rusia. Namun kemudian Rusia juga bersedia untuk berdamai apabila wilayah Donbas dimerdekakan. Hal ini merupakan hal yang sulit, apabila Ukraina melepaskan Donbas berarti sama saja seperti melepaskan setengah dari kedaulatan negara.
Dari hal-hal diatas dapat kita simpulkan bahwa yang menghambat perdamaian adalah tuntutan dari masing-masing negara yang belum bisa dipenuhi karena dinilai dapat merugikan negaranya sendiri. Selain itu, rasa curiga yang timbul antara satu sama lain yang menyebabkan adanya itikad baik apapun tidak disambut dengan baik.
Resolusi Yang memungkinkan