Pancasila lahir untuk mempersatukan itu semua. Hidup damai dan teratur dengan banyaknya perbedaan. Namun yang terjadi sekarang banyaknya keributan yang berasal dari sifat eksklusi dari pribadi ataupun kelompok yang menolak adanya perbedaan di Negara ini. Pancasila tidak lagi menjadi "kaca mata" dalam memandang perbedaan dalam bermasyarakat. Itu terjadi akibat negara ini sudah menjadi pasar bebas ideologi. Berbagai macam kelompok ingin mengganti ideologi pancasila dengan ideologi lain yang mereka anut dari luar Negara Indonesia. Bahkan ada yang menafsirkan makna dari pancasila secara subjektif yang dimana seharusnya ideologi pancasila memiliki makna secara objektif.
Melihat realita hari ini. Ada beberapa oknum yang ingin menggeser pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, dengan mengantinya dengan ideologi yang bersandar pada salahsatu keyakinan. Kita tahu, bahwa Indonesia terdiri dari beberapa keyakinan. Jadi, jelas sangat tidak relevan bila diterapkan di indonesia. adapun beberapa alasan yang oknum-oknum gunakan untuk mengganti ideologi negara yaitu tidak berhasilnya pancasila dalam penerapannya. sebagai contoh, masih adanya ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia. dimana kita ketahui pada sila kelima "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia"
Kita perlu menjaga ideologi tersebut bahkan menerapkannya. Bukan hanya semata-mata teks saja, namun dengan maknanya. Dengan begitu cita-cita dari pancasila tersebut dapat terwujud, sehingga bangsa Indonesia tetap utuh, damai, taratur, dan eksistensinya terjaga.
Akhir kata, saya mengutip sebuah kalimat yang mencerahkan pikiran saya
"mari tak menghafal pancasila sebagaimana banyak orang tak hafal rumus kimia oksigen tapi setiap saat menghirupnya" -Sujiwo Tejo
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H