Untuk Gus Miftah, kritik ini adalah kesempatan untuk kembali memperkuat pesan-pesan dakwahnya dengan menampilkan Islam sebagai agama yang ramah, penuh kasih, dan berpihak pada semua golongan. Dengan begitu, ia dapat kembali merebut hati umat yang mengharapkan pembimbing moral yang rendah hati dan bijaksana.Â
"Karena nila setitik, rusak susu sebelanga"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!