"Ya dulu lu naif, tapi sekarang lu bisa lebih rasional, melihat hitam adalah hitam, putih adalah putih, samapai bisa merekomendasikan orang untuk cerai, salut sih"
"Gue dengan kepolosan gue selalu berpikir siapa tahu dia berubah, siapa tahu dia tobat, tapi kadang-kadang pikiran seperti itu jika langsung beririsan dengan kita, bahaya sih, hampir nyerempet put danger on your own way. So, itu tadi gue pakai kognitif gue.
"Im just glad if you change for a better thing, gue sebagai sohib lu kadang capek ngingetin lu saking polosnya lu dulu, tapi syukurlah lu udah berubah"
"There is so many things that made us today Bro"
Beyond Saving
Sesaat kemudian handphone saya bergetar tanda pesan masuk. Dari Rahmat, teman dekat saya dari SMA.
Isi pesan Whatsappnya adalah
"Iya Dri, Shinta lagi ke Jogja. Kalo nggak salah tadi gue lihat Shinta di Jogja sama cowok yang fotonya lu kirim, yang namanya Septian"
Saya pun langsung membalas, "Oh oke  Mat, thank you infonya yah. Nggak kok gue cuma nanya doang, nitip oleh oleh Jogja Mat jangan lupa"
"Eh Dri ngomong-ngomong lu masih komunikasi sama mantan lu, Shinta? Seminggu yang lalu lu cerita ke gue dia ngomong ke lu sambil nangis minta balikan ya? Pacaran lu udah lama sih mana udah ada rencana nikah juga, tapi lu yakin lu mau balikan sama dia Dri?"
Sebelum saya menjawab pertanyaan Endro, Saya pun menghela nafas panjang. Tanda lega kalau memang selama ini, saya cukup bodoh dan polos untuk dibodohi. Foto yang saya kirim ke Rahmat adalah foto Shinta sedang jalan dengan Septian di pusat perbelanjaan, satu minggu setelah Shinta memohon saya untuk 'balikan' dengan dia. Atau lebih tepatnya satu bulan setelah saya membatalkan rencana pernikahan dengan Shinta. Alasan pembatalan pernikahan? Karena Shitna yang memang awalnya mengulur-ulur pernikahan dan juga sudah beberapa kali saya pergoki Shinta dengan Septian selingkuh. Lalu kini, dua bulan setelah pembatalan pernikahan dan satu minggu setelah Shinta merengek lagi minta 'balikan' dengan gayanya yang terkesan religius, mereka, Shinta dan Septian sedang bersama di Yogyakarta, ratusan kilometer jauhnya dari rumah mereka sendiri.