"Gue setuju" timpal Endro
Man and Women Honor (Kehormatan Laki-Laki dan Perempuan)
"Secara dasar, ya perselingkuhan nggak ada yang dibenarkan. Tapi gini loh, kalo cowok mau nikah lagi dan nambah istri sampai empat, secara negara dan agama itu hal yang diperbolehkan, apa itu dihitung sebagai perselingkuhan? Kan nggak. Gue lagi nggak bahas setuju apa ngga dengan poligaminya, tapi gue lagi bahas dalam sudut pandang legal secara negara, dan diperbolehkan secara agama. Tapi cewek nambah suami, mana ada? mana boleh? Agama juga tegas membahas ini kalau seorang wanita nggak boleh "durhaka" sama suaminya. Apalagi selingkuh. Tentu dengan term and condition yang berlaku ya. Tapi kalo cowok ngga tanggung jawab sama nafkah misalnya, nah poin itu yang menyinggung kehormatan seorang laki-laki"
"Yes setuju Dri, anyway kalau lu denger cerita gue tentang klien-klien gue yang lain tentang ini mungkin lu akan shock juga, but im listening, go ahead"
"Dan yang namanya cewek udah selingkuh, waduh emang berat sih bro. Seperti contoh yang lu ceritain tadi, pas mau nikah udah hamil duluan dan itu bukan benih yang ditanam sama calon suaminya, kan ngeri. Untung kalo tahu, bisa dibubarin atau dicere, kalo sampai nggak tahu? Masak iya membesarkan anak yang bukan darah dagingnya, tapi darah daging selingkuhannya. Naudzubillah deh.. Makanya dalam surat rekomendasi yang gue buat saat rekomendasi yang gue tulis adalah tidak direkomendasikan untuk rujuk, atau boleh cerai, ya karena itu udah beyond saving, bro"
"Maksudnya beyond saving?"
"Udah nggak bisa diselametin lagi. Udah jadi karakter, terlalu berisiko kalau diterusin khususnya buat si laki-lakinya, sederhananya kayak kasus kehamilan yang lu ceritain"
"Emang bener sih bro, kalo bicara karakter emang kadang-kadang udah susah mau digimanain juga , tapi ngomong-ngomong lu cukup berubah juga ya dri"
"berubah gimana maksud lo?"
"Ya dulu lu tuh naif, polos, cenderung bego hehehe"
"kurang ajar bilang gue bego, tapi ya itulah yang disebut karakter.Emang karakter gue dasarnya polos, ya sifat polos ini akan ada dalam diri gue, tapi gue bisa mengimbangi dengan rasio atau kognitif gue"