"Padahal suaminya juga menurut gue gak jelek-jelek amat sih, secara finansial juga mapan. Pejabat eselon lah di PNS, kasian juga cowoknya kalo gue saranin terusin. Luckily mereka belum punya anak"
"Emang ngeri juga sih Dri kalo udah punya anak. Jadi pertanyaan juga, itu nanti anaknya anak suaminya bener apa selingkuhannya? Susah kan buktiinnya, kecuali tes dna yang itu nggak murah"
"Thats why i dont recommend them to continue their marriage"
"Tapi memang jaman sekarang, cewek ini banyak yang 'terbutakan' sih Dri. Padahal kalo menurut hemat gue, kalo sekedar ngejar enak, kan cowoknya alias si suaminya bisa sama-sama datang ke konselor rumah tangga, atau kasarnya datang ke On Clinic lah"
"Hahaha gila lu Dro, sampe bawa-bawa On Clinic, terkait masalah kepuasan maksud lu?"
"Eh tapi bener kan Dri, kebanyakan perselingkuhan yang dikejar itu kepuasan, yang sebenernya bisa dikomunikasiin"
Sesaat kemudian pelayan datang membawakan pesanan kami.
"Gara-gara ginian doang mah padahal jangan sampe selingkuh sih ya" ujar Endro sambil menunjuk sosis yang tersaji di mejanya.
"Gebleg lu, makin disangka homo lu nyamain sosis sama anu" jawab saya dengan ekspresi meringis.
"Intinya menurut gue, kalo masalah 'gituan' bisa banget dikomunikasikan" timpal Endro sambil mengiris sosis jumbonya.
"Tapi ngga sesederhana itu Dro"