Mohon tunggu...
Kevin Julianto
Kevin Julianto Mohon Tunggu... Administrasi - Writer. Banker. Announcer.

A Passion Worker.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Psikolovea 'Time to Let Go'

21 Desember 2016   17:17 Diperbarui: 21 Desember 2016   17:36 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Jangan-jangan gue cuma pelampiasan Bad?’ tanyaku menimpali paparan Abbad.

‘Kalo menurut gue sih ya, nggak juga Dri’

‘Ah yang bener lo, katanya punya pacar dan serius?’

‘Serius itu menurut siapa dulu, lu kayak nggak ngerti konsep generalisasi. Tanya lagi dong, serius itu menurut siapa? Serius itu sebelah mananya? Jangan langsung generalisasi’

‘Ah lu pake bawa bawa ilmu NLP ngobrolin Putri, pake istilah generalisasi segala’

‘Tapi ini beneran Dri. Info yang gue dapet, serius itu karena Putri udah ngenalin pacarnya ke orang tuanya. Tapi nggak selalu kan, dikenalin ke orang tua itu serius bener-bener serius?’

‘Alasan lain selain belum tentu hasil stalking lu apa?’

‘Dia berani posting hadiah pemberian lu Dri. Menurut gue itu bentuk ekspresi natural’

Aku termenung sejenak. Betul juga kata Abbad. Kalau memang Putri merasa bingkisan dariku itu dari pacarnya, dia akan ringan-ringan saja posting foto bingkisan pemberianku. Karena dianggap dari pacarnya. Tidak ada yang perlu disembunyikan. Tapi, sudah jelas Putri tahu bingkisan itu dariku, bukan dari pacarnya. Dan dia tetap membiarkan postingan foto tersebut, tidak dihapus. Pacarnya? Mungkin tahu. Lalu kenapa pacarnya tidak cemburu? Kenapa Putri adem ayem saja posting foto bingkisan itu?

‘Ngomong-ngomong tentang NLP Dri, lu tahu kan konsep delesi?’ Abbad menyela dan bertanya padaku.

‘Tahu.. Delesi, menghapus info, infonya ada yang tidak lengkap, atau kita sangat fokus sehingga beberapa hal lain terhapus,kenapa nanya delesi ke gue Bad?’ Aku balik bertanya pada Abbad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun