‘Putri sering cerita tentang Anda, dan ngomong-ngomong, akhir-akhir ini saya sering dengar Talkshow Anda Mr. Adri. That’s a great talkshow I think, Saya sepertinya perlu berkonsultasi privat kepada Anda ha ha ha’ sambung Fajar berbasa basi.
‘O ya? Thank you thank you Mr Fajar. We could reschedule it next time. By the way, please get in to my guest room Sir’ jawabku sambil mempersilakan ia masuk ke ruang tamu khusus.
Kami duduk dan sesaat kemudian office boy menyajikan dua cangkir teh hangat dan biscuit coklat dalam sebuah toples.
‘Anyway, I come here for some reason Mr Adri’ ucap Fajar memulai percakapan.
‘Yes of course Mr Fajar, what a surprise a Malaysian visitor come to my office’ aku menimpali. Ya,selain sebagai calon suami Putri,  Fajar adalah seorang akuntan asal Malaysia.
‘Oh, Putri sudah bercerita sampai ke asal muasalku ya ha ha ha’ sambung Fajar dengan tawa khas melayu.
‘So, when the date, Mr Fajar?’ tanyaku to the point sembari member senyum lebar.
‘Sebentar lagi tentunya Mr Adri. I officially memberi undangan ini, langsung untuk Mr Adri. You could open that whenever you ready, Mr Adri’ jawab Fajar sembari menyerahkan Undangan bergambar foto preweding mereka berdua.
‘O… Thank you Mr Fajar, Sorry, ready?What that’s mean?’ tanyaku keheranan.
‘Oh maksud saya open that whenever you want, maaf salah ucap Mr Adri’ jawab Fajar sambil tersenyum simpul.
‘Bisa saja menyindir, eh maksudnya melucu, Mr Fajar ini’