Gambar diatas menunjukkan tabel kategori judgments (penilaian) dalam logika berdasarkan Immanuel Kant dari karya besarnya, Critique of Pure Reason. Tabel ini terdiri dari empat kelompok besar: Kuantitas, Kualitas, Relasi, dan Modalitas. Setiap kelompok ini dipecah menjadi tiga subdivisi, yang mencerminkan cara manusia membangun dan menilai proposisi berdasarkan hubungan antara subjek, predikat, dan dunia.
Kuantitas (Quantity):
- Universal: Penilaian yang berlaku secara umum atau menyeluruh terhadap semua elemen dalam kategori tertentu. Contoh: "Semua transaksi ini adalah sah."
- Particular: Penilaian yang berlaku untuk beberapa elemen tertentu dalam suatu kategori. Contoh: "Sebagian transaksi menunjukkan ketidaksesuaian."
- Singular: Penilaian yang berlaku hanya untuk satu elemen tertentu. Contoh: "Transaksi ini memiliki bukti manipulasi pajak."
Kualitas (Quality):
- Affirmative: Penilaian yang menegaskan sesuatu. Contoh: "Transaksi ini tercatat secara legal."
- Negative: Penilaian yang menyangkal sesuatu. Contoh: "Tidak ada catatan pendukung untuk transaksi ini."
- Infinite: Penilaian yang menunjukkan keterbatasan tanpa sepenuhnya menyangkal. Contoh: "Transaksi ini valid tetapi kurang bukti."
Relasi (Relation):
- Categorical: Penilaian yang menyatakan hubungan langsung antara subjek dan predikat. Contoh: "Transaksi ini adalah pengeluaran operasional."
- Hypothetical: Penilaian yang bergantung pada kondisi tertentu. Contoh: "Jika transaksi ini melibatkan pihak ketiga, maka harus dicatat sebagai pengeluaran."
- Disjunctive: Penilaian yang menunjukkan kemungkinan hubungan alternatif. Contoh: "Transaksi ini mungkin pengeluaran operasional atau transfer pricing."
Modalitas (Modality):
- Problematic: Penilaian yang menunjukkan kemungkinan atau ketidakpastian. Contoh: "Mungkin ada unsur manipulasi pajak dalam transaksi ini."
- Assertoric: Penilaian yang menyatakan kepastian. Contoh: "Transaksi ini terbukti sah."
- Apodeictic: Penilaian yang tidak dapat dibantah. Contoh: "Menurut hukum pajak, transaksi ini adalah ilegal."
Penerapan dalam Audit Investigasi Umum dan Perpajakan
Audit investigasi dan perpajakan adalah proses analitis yang melibatkan penilaian data keuangan untuk mengidentifikasi pelanggaran, manipulasi, atau ketidakpatuhan. Dengan menggunakan tabel ini sebagai kerangka kerja logis, auditor dapat membuat penilaian yang lebih sistematis dan mendalam.
A. Kuantitas dalam Audit
- Universal: Auditor dapat memulai dengan penilaian menyeluruh terhadap laporan keuangan, misalnya, mengevaluasi semua transaksi untuk menentukan pola umum kecurangan.
- Particular: Setelah analisis menyeluruh, auditor fokus pada transaksi tertentu yang menunjukkan ketidaksesuaian.
- Singular: Penyelidikan mendalam terhadap satu transaksi spesifik yang mencurigakan dilakukan untuk membuktikan atau menyanggah dugaan kecurangan.
B. Kualitas dalam Audit
- Affirmative: Auditor memastikan fakta-fakta yang mendukung legalitas transaksi tertentu. Misalnya, memverifikasi dokumentasi pendukung seperti faktur dan kontrak.
- Negative: Auditor mengidentifikasi elemen yang tidak sesuai, seperti transaksi yang tidak memiliki bukti pendukung atau dokumen pajak yang hilang.
- Infinite: Evaluasi terhadap transaksi yang mungkin valid tetapi memerlukan bukti lebih lanjut untuk memastikan integritasnya.
C. Relasi dalam Audit
- Categorical: Auditor mengevaluasi hubungan langsung antara entitas dalam laporan, seperti hubungan antara pengeluaran operasional dan pendapatan.
- Hypothetical: Dalam transfer pricing, auditor dapat mengevaluasi kondisi tertentu yang menyebabkan aliran keuntungan lintas batas.
- Disjunctive: Auditor mempertimbangkan alternatif hubungan, misalnya, apakah transaksi adalah pengeluaran bisnis atau penghindaran pajak.