Mohon tunggu...
Kevin Imannuel
Kevin Imannuel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110031 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Auditing Investigasi Umum dan Perpajakan: Trans-substansi Metode 4:12 dalam Kategori Kantian

28 November 2024   23:54 Diperbarui: 29 November 2024   00:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kant's Categories of Pure Understanding (Apollo,2024)

3. Relations (Relasi): Memahami Hubungan Sebab-Akibat

Relasi digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara elemen data, yang seringkali penting dalam kasus audit investigasi.

  • Inherence (Hubungan Substansi-Kecelakaan): Auditor mengevaluasi hubungan antara elemen laporan, seperti hubungan antara pengeluaran dan pendapatan.
  • Contoh: Apakah pengeluaran yang dilaporkan benar-benar mendukung kegiatan bisnis atau hanya rekayasa untuk mengurangi pajak.
  • Causality (Sebab-Akibat): Auditor menganalisis penyebab transaksi tertentu dan dampaknya terhadap laporan keuangan atau beban pajak.
  • Contoh: Transaksi tertentu menyebabkan perusahaan melaporkan pajak yang lebih rendah di yurisdiksi tertentu.
  • Community (Timbal Balik): Memahami interaksi antar entitas atau transaksi.
  • Contoh: Hubungan antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam grup multinasional.

4. Modalities (Modalitas): Evaluasi Kemungkinan dan Kepastian

Modalitas digunakan untuk mengevaluasi status logis dari suatu penilaian, mulai dari kemungkinan hingga kepastian hukum.

  • Possibility (Kemungkinan): Auditor mengevaluasi kemungkinan adanya pelanggaran atau ketidaksesuaian berdasarkan pola transaksi.
  • Contoh: Transaksi dengan harga transfer yang tidak biasa mungkin menunjukkan manipulasi pajak.
  • Existence (Eksistensi): Auditor menilai apakah bukti yang tersedia cukup untuk membuat keputusan tertentu.
  • Contoh: Dokumen pendukung dianggap cukup untuk membuktikan keabsahan transaksi.
  • Necessity (Keberharusan): Auditor menentukan apakah tindakan korektif diperlukan berdasarkan temuan mereka.
  • Contoh: Manipulasi pajak yang jelas memerlukan sanksi atau tindakan hukum.

Referensi :

Kant, Immanuel. (1781). Critique of Pure Reason. Cambridge University Press.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., & Beasley, Mark S. (2014). Auditing and Assurance Services. Pearson Education.
Datar, Srikant, & Rajan, Madhav V. (2018). Managerial Accounting: Decision Making and Motivating Performance. Pearson Education.
Tuanakotta, Theodorus M. (2013). Audit Berbasis ISA. Salemba Empat.
OECD. (2019). Transfer Pricing Guidelines for Multinational Enterprises and Tax Administrations. OECD Publishing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun