Konklusi
Saya akan menilai berdasarkan budget yang dikeluarkan, waktu tempuh, dan kenyamanan. Kalau soal budget, yang dikeluarkan hampir 0 rupiah, karena pure menggunakan sepeda dari berangkat hingga sampai di kantor, air minum bisa membawa langsung dari rumah, ataupun isi di kantor, tinggal persiapkan bidon aja buat dibawa selama sepedaan.
Budget yang kemungkinan bisa keluar, biasanya akan ada di sisi maintenance sepeda kita, sama seperti halnya motor yang perlu dirawat, sepeda pun juga, tapi harusnya sih lebih minimal, antara penggantian kampas rem sepeda tapi ini pasti akan sangat lama banget, biaya setting roda dan drivetrain, atau ada bearing yang perlu diganti.Â
Saya taksir mungkin sekitar 200-250rb untuk 1 tahun jika kita harus habiskan untuk service di bengkel sepeda. Tapi berhubung saya bisa service sendiri, biayanya paling untuk pembelian sparepart saja.
Lalu, bagaimana soal waktu tempuh?Â
Angka 55 menit cukup baik untuk ukuran commuting di Jakarta sekitarnya, walaupun bisa lebih baik jika tidak macet, tapi ya mau menunggu sampai jam berapa biar enggak ketemu rush hour, kalau berangkat lebih lambat sebenarnya bisa terhindar dari kemacetan, tapi kan waktu kerja kita yang jadi tidak efisien.Â
Angka 55 menit juga belum ditambah dengan waktu kita mandi di kantor, yang mungkin sekitar 10-15 menit. Kalo terlalu lama di kamar mandi, coba itu dipertanyakan aktivitas apa yang dilakukan coba.
Jadi soal waktu tempuh saya menilai angka ini baik, tapi harus disiplin dengan waktu keberangkatan. Kalau telat berangkat sedikit, pasti sampainya juga akan telat. Enggak bisa grabak-grubuk lah istilahnya kalo naik sepeda, harus well prepared.
Dan, yang terakhir soal kenyamanan. Soal ini bisa sangat subjektif sih ya, kalau menurut pendapat pribadi saya, kenyamanan bersepeda ini bergantung pada sepedanya juga, percaya dengan sepeda dengan spesifikasi yang lebih baik itu pasti bakalan lebih nyaman, lebih enteng, dan lebih ngebut pasti.
Tapi kalo perbandingan antara moda transportasi lainnya, naik sepeda sih yang paling tidak nyaman ya, polusi langsung direct, mau pake masker kan ngap banget. Kalo perbandingan duduk, ya duduk di sadel mah bikin pantat sakit, badan pegal-pegal juga tapi ya kita dapat bonus sekalian olahraga.
Jadi, seperti itu deh komparasi commuting menggunakan sepeda, selanjutnya saya akan berikan perbandingan sepeda motor, mobil, dan juga transportasi umum. Pantau terus serial selanjutnya.