Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Transportasi Umum vs Pribadi] Sepedaan ke Kantor

23 Agustus 2023   12:18 Diperbarui: 24 Agustus 2023   01:36 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya memulai perjalanan dengan waktu mulai yang biasa dilakukan orang kebanyakan, di jam 08.00. Masih terhitung rush hour dengan kemacetan panjang yang juga belum selesai. 

Yang paling membedakan di awal adalah, saya tidak perlu mandi pagi terlebih dahulu karena saya akan mengganti waktu saya mandi ketika saya sampai di kantor. Percuma kan kalau sudah mandi, akhirnya basah keringet lagi, jadi pilihannya memang setelah sampai.

Buat yang jarang sepedaan, mungkin akan sedikit berat untuk bergerak lebih jauh, berhubung saya sering menggunakan sepeda ke beberapa daerah rumah, tantangan terberat saya hanya di tiap tanjakan yang akan saya lalui. Kalau kemacetan, kurang lebih sama seperti pemotor lainnya.

Tes pertama, saya sedikit salah perhitungan, karena laptop untuk kerja, saya masih bawa dari rumah, lupa disimpan di kantor agar lebih ringan dan tentunya terlalu banyak berhenti karena terlalu sibuk ngonten. Jadilah, catatan berdasarkan Strava dengan angka berikut ini.

Sumber: SS Strava
Sumber: SS Strava

Perjalanannya keong banget, saya cuma bisa average di kecepatan 11.8 km/h, pelan banget. Karena terlalu santai sambil video, sampai terlalu banyak berhenti buat minum dan ngonten, yang akhirnya saya harus memakan waktu sebanyak 1 jam lewat 11 menit. Kalau ada meeting pagi sih, udah pasti bakalan kena semprot.

Makanya saya coba ulang di hari berikutnya, dengan persiapan yang lebih oke, tanpa membawa laptop, hanya membawa baju ganti dan bekal makan, dan fokus dalam perjalanan tanpa sibuk kontan-konten. Perjalanan jadi lebih efisien dan lebih mudah selap-selip juga di kemacetan, ketika menemui rute tanjakan pun bisa lebih ringan.

Hambatan yang saya temui ada di kemacetan lampu merah Halte Adam Malik, Swadarma, Cipulir, dan Seskoal, sisanya lancar. Sedangkan hambatan tanjakan ada di tanjakan Ciledug Raya, Flyover Kebayoran dan Flyover Permata Hijau, lumayan berasa bikin heartrate meningkat. Saya sih tidak mengukur heartrate, karena enggak punya smartwatch, masa bawa oxymeter pas covid, kan lucu bener.

Hasil tes kedua, seperti ini.

Foto: SS Strava
Foto: SS Strava

Dengan jarak tempuh yang sama, hasil waktu terbaiknya ada di 54 menit, lebih cepat 17 menit dari tes sebelumnya. Karena lebih ringan pun, rata-rata kecepatannya bisa lebih baik di 15.3 km/h. Lumayan lah, walaupun bukan anak sepeda kebut-kebutan, tapi ya sudah lumayan efisien dan normal kecepatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun