Mereka diam dan mobil terus melaju dengan kencang, tak lama kemudian penumpang yang duduk disamping Almh langsung mengeluarkan pisau lipat dan mengancam saya yang ingin menusuk leher saya, dan penumpang yang satunya lagi tepat dibelakang saya lalu mencekik saya. Anehnya, Almh tidak diapa-apakan dan bahkan menyerahkan semua tas dan seisinya kepada penumpang yang ternyata adalah Harami (perampok).
"Khuz di kullu, aisy nanzil hena" ("Ini ambil semuanya(sambil menyerahkan tasnya kepada perampok tadi) turunkan kami disini")
Saya masih dicekek oleh perampok dibelakang saya dan pisau masih diarahkan keleher saya, tapi pisau lipat yang ditangan perampok tadi tidak berfungsi dengan cepat saya berpaling namun dengan sekejap lengan saya luka tersayat pisau. Saya pun juga menyerahkan handphone dan uang yang ada di dalam tas saya.
Setelah itu kami minta diturunkan dijalan, mereka bilangnya iya. Namun malah sebaliknya, mobil terus melaju dengan kencang dan seketika dipikiran kami sudah yang macam-macam, apalagi yang mereka inginkan dari kami?
Dan seketika itulah Almh dengan nekat lompat dari pintu mobil demi menyelamatkan diri takut terjadi apa-apa pada dirinya. Ketika melihat Almh lompat dari mobil, para perampok tadi kaget. Dan kecepatan mobil mulai diturunkan, saya juga sudah ingin lompat dari mobil itu tapi perampok yang sebagai supir langsung bilang,
"Irmiha!" (Buang dia (Saya) )
Setelah saya dilempar keluar mobil yang kami tumpangi tadi pergi dan melaju dengan kencang ntah kemana. Jarak jatuhnya saya dan Almh sekitar kurang lebih 50 Meter, saya langsung berjalan menuju Almh dan saat itu masih bernafas, namun banyak mengeluarkan darah dari hidung dan saya coba buka kerudung yang dikenakannya agar bisa lebih renggang untuk ia bernafas.
10 menit berlalu, tidak ada mobil yang mau berhenti untuk menolong kami memang daerah kejadiannya sepi dengan penduduk dan rawan terjadi kejahatan. Dengan nekat saya pasrah untuk pergi ketengah-tengah jalan dengan merentangkan kedua tangan agar ada yang mau berhenti dan menolong kami, tak lama kemudian lewatlah taksi dan saya minta pertolongannya. Namun supir taksi tidak mau membawa dan menolong kami, katanya, "Saya takut nanti saya masuk penjara takut nanti saya yang dituduh menabrak kalian", mungkin karena melihat Almh yang terkapar dipinggir jalan dan dia melihat banyak darah juga luka-luka di lengan saya.
Tidak lama datanglah seorang bapak lewat, lalu menghampiri kami dan saya meminta pertolongannya. Tidak besar kemungkinan untuk membawa kami, karena beliau pun juga alasan sama seperti supir taksi tadi, dan akhirnya Beliau langsung menelpon ambulance dan petugas keamanan terdekat.
15 menit kemudian ambulance datang petugas langsung memperban lengan saya dan Almh diperiksa, kemudian para petugas mengisyaratkan tanda yang tidak saya inginkan. Saya berkhusnudzon dan memaksa agar Almh harus dibawa ke rumah sakit sekarang juga.
Setelah itu Almh dibawa ke rumah sakit di Sayidah Aisyah untuk diperiksa lebih lanjut, dan saya langsung ditanya oleh polisi untuk menjelaskan kejadian musibah ini.