Mohon tunggu...
Kesha SaniaFitri
Kesha SaniaFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu buana

42321010063 Apollo, Prof. Dr.M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Mampu dan Memahami Kepemimpinan, Disiplin dan Manajemen Waktu

15 April 2023   01:02 Diperbarui: 15 April 2023   01:19 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan 

Kepemimpinan adalah keputusan dan lebih merupakan hasil dari perubahan kepribadian atau transformasi batin. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, tetapi pengenalan dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika ada kedamaian batin dan pembentukan karakter yang kuat, ketika setiap kata dan tindakannya mulai mempengaruhi lingkungannya dan ketika kehadirannya mendorong perubahan dalam organisasinya, saat itulah seseorang dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. ITU BENAR. Oleh karena itu, seorang pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar, melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (memimpin dari dalam ke luar). definisi kepemimpinan

Sebagai aturan, pemimpin atau manajer adalah orang yang lebih unggul dari orang lain, kuat, gigih, dan mengetahui segalanya (White, Hudgson & Crainer, 1997). Pemimpin juga merupakan manusia tunggal, namun perannya dalam organisasi merupakan faktor penentu keberhasilan dan terwujudnya tujuan yang ingin dicapai. Dari gagasan ideologis tersebut, visi pemimpin ditentukan oleh arah dalam perjalanan suatu organisasi. Meskipun bukan satu-satunya ukuran keberhasilan organisasi dalam hal operasional, namun terbukti bahwa tanpa kehadiran pemimpin, organisasi akan statis dan akan cenderung berjalan tanpa kepemimpinan.tidak ada manajemen.

Dalam sejarah peradaban manusia, pergerakan kehidupan dan dinamika organisasi sedikit banyak bergantung pada sekelompok kecil orang yang mengorganisir organisasi tersebut. Kita bahkan dapat mengatakan bahwa kemajuan umat manusia datang dari segelintir orang yang memimpin. Orang-orang ini adalah perintis, perintis, pemikir, pencipta, dan ahli pengorganisasian. Kelompok orang tertentu ini disebut pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinannya adalah kunci manajemen. Pemimpin dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya bertanggung jawab kepada atasan, pemilik, dan pencapaian tujuan organisasi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap urusan internal organisasi, termasuk di dalamnya tanggung jawab pengembangan dan promosi sumber daya manusia. Secara eksternal, pemimpin memiliki tanggung jawab sosial atau publik.

Kepemimpinan mencakup proses memengaruhi tujuan organisasi, memotivasi pengikut untuk mencapai tujuannya, dan memengaruhi untuk meningkatkan tim dan budayanya. Kepemimpinan erat kaitannya dengan motivasi. Hal ini terlihat pada kenyataan bahwa keberhasilan pemimpin dalam menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan banyak bergantung pada otoritas, dan juga pada pemimpin dalam menciptakan motivasi sekaligus setiap bawahan, rekan kerja atau atasan pada diri pemimpin itu sendiri. .

Kepemimpinan bertindak sebagai mesin dan koordinator sumber daya manusia, sumber daya alam, semua dana dan sarana yang disiapkan oleh sekelompok orang yang bekerja sama untuk bertindak menuju pencapaian tujuan.

Kepemimpinan dalam suatu organisasi memiliki dampak yang cukup luas, meliputi perilaku karyawan, kepemimpinan yang dapat digerakkan, dan peningkatan kinerja karyawan. Namun sebaliknya, pimpinan yang tidak mendapat dukungan dari bawahan dengan mudah membuat bawahan bekerja lamban karena kurang simpati kepada pimpinan.

Pengawasan atasan terhadap karyawan membantu karyawan untuk bekerja lebih baik tentunya seperti halnya penerapan kedisiplinan pada karyawan, dapat membentuk karakter tanggung jawab karyawan sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Inilah yang ditegaskan Handoko (2003:361) Pemantauan dirancang untuk mensyaratkan aturan untuk memprediksi masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan yang ditetapkan. Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi khas kepemimpinan, termasuk yang berikut:

  • Kepemimpinan adalah perilaku seorang individu yang mengarahkan aktivitas suatu kelompok menuju tujuan yang dicapai bersama (common goal) (Hemhill & Coons, 1957:7)
  • Kepemimpinan adalah pengaruh interpersonal yang tercipta dalam situasi tertentu dan diarahkan melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24)
  • Kepemimpinan adalah pengaturan awal dan pemeliharaan struktur harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411)

Secara umum, atribut atau karakteristik pribadi yang harus ada atau dikaitkan dengan seorang pemimpin adalah:

1. Terampil, artinya mereka memiliki kemampuan dan kemampuan yang lebih baik dari orang yang dipimpinnya,

2. juara, artinya memiliki prestasi akademik dan non akademik yang lebih baik dari orang yang dipimpinnya,

3. tanggung jawab, yaitu memiliki kemampuan dan kemauan untuk memikul tanggung jawab lebih dari yang dipimpinnya,

4. aktif, yaitu mereka lebih mampu dan mau berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan bersosialisasi secara aktif dibandingkan dengan yang dipimpinnya, dan meskipun mereka belum tentu memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi dari yang mereka pimpin.

Namun, variasi dalam atribut pribadi ini dapat bervariasi dari satu situasi organisasi ke situasi lainnya. Organisasi dengan situasi dan karakter tertentu menuntut pemimpin memiliki variasi atribut tertentu.

1. Teori Trait

Teori ini berpendapat bahwa pemimpin memiliki gaya yang berbeda karena mereka memiliki sifat atau kecenderungan yang melekat. Ada lima karakteristik utama kepemimpinan menurut teori ini:

yaitu percaya diri, empati, ambisi, pengendalian diri, dan rasa ingin tahu.

Teori ini mengatakan bahwa Anda dilahirkan sebagai pemimpin dan bahwa kepemimpinan tidak dapat dipelajari.

2. Teori situational

Teori ini menekankan bahwa kepemimpinan muncul dalam situasi yang berbeda sebagai respons terhadap kebutuhan dan lingkungan yang berbeda. Teori ini dikembangkan sebelumnya oleh Blanchard & Hersey (1976), yang menyatakan bahwa pemimpin harus dibedakan untuk memenuhi kebutuhan dan kematangan bawahan, tidak ada cara yang lebih baik untuk gaya kepemimpinan. Pemimpin harus mengembangkan gaya kepemimpinan dan mampu mendiagnosa pendekatan mana yang tepat digunakan dalam suatu situasi.

Kredibilitas

adalah atribusi yang dihasilkan dari proses interaktif antara pemimpin dan pengikut. Atribut karisma meliputi kepercayaan diri, keyakinan, ketenangan, kefasihan, dan yang terpenting, keselarasan atribut dan visi pemimpin dengan kebutuhan pengikutnya. Banyak teori kepemimpinan kharismatik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran ini. Teori kepemimpinan karismatik House menekankan identitas individu, motivasi pemimpin, dan pengaruh pemimpin pada tujuan dan kepercayaan diri bawahan. Teori atribusi lebih menekankan pada identifikasi personal sebagai proses pengaruh primer dan internalisasi sebagai proses sekunder. Teori konsep diri menekankan internalisasi nilai-nilai, identitas sosial, dan pengaruh pemimpin pada self-efficacy dengan hanya peran kecil untuk identitas pribadi. Sementara itu, teori media sosial menjelaskan bahwa perilaku pengikut dipengaruhi oleh pemimpin mungkin melalui identifikasi pribadi dan pengikut lainnya dipengaruhi oleh proses transmisi sosial.

Disiplin

how-to-discipline-a-child-with-adhd-with-pictures-wikihow-6439987c4addee2417728f02.jpeg
how-to-discipline-a-child-with-adhd-with-pictures-wikihow-6439987c4addee2417728f02.jpeg

adalah keadaan yang diciptakan dan dibentuk oleh proses perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, ketaatan, kesetiaan, ketertiban dan keteraturan (Henny Nurhendrayani, 2017). Pada saat yang sama, disiplin siswa dapat didasarkan pada kepatuhan (taatan) siswa terhadap peraturan (code of conduct) yang berkaitan dengan waktu sekolah, termasuk waktu masuk dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, dan sebagainya. . Semua kegiatan siswa yang diikuti berkaitan dengan kegiatan pendidikan sekolah, yang juga berkaitan dengan kehidupan di luar sekolah (Nurbaiti, 2016).

Sikap keras kepala siswa tidak hanya mengarah pada keberhasilan akademik, tetapi juga dapat memengaruhi kepercayaan diri mereka, yang melemahkan mereka dan membuat perubahan menjadi sulit. Peran orang tua juga sangat penting dan diperlukan untuk membentuk kedisiplinan seorang anak. Membentuk rasa disiplin bisa dimulai dari hal kecil seperti bangun pagi dan membuat jadwal apa saja yang perlu dikerjakan dalam sehari. Dengan membiasakan disiplin, kita bisa menjadi lebih positif dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Suhani Handi, 2015).

Disiplin berperan penting dalam membentuk individu menjadi unggul. Menurut Tu'u (Khafid & Suroso, 2007), disiplin itu penting karena beberapa alasan berikut:

A. Disiplin yang lahir dari rasa percaya diri memotivasi siswa untuk berhasil dalam studinya. Kami mendorong siswa yang sering melanggar peraturan sekolah untuk mencegah optimalisasi potensi dan kinerja mereka.

B. Tanpa disiplin yang baik, suasana di sekolah dan di dalam kelas tidak begitu kondusif untuk belajar. Disiplin memberikan dukungan yang tenang dan teratur untuk belajar.

C. Orang tua selalu berharap agar di sekolah anak-anak terbiasa dengan standar, nilai-nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang rapi, teratur, dan disiplin.

D. Disiplin adalah bagaimana siswa berhasil dalam belajar dan kemudian dalam pekerjaannya.

Artinya belajar disiplin sejak dini sangat penting agar anak kita memiliki kecakapan hidup, salah satunya berupa kecakapan disiplin yang tinggi dalam hidup, karena dengan disiplin maka mereka akan meraih masa depan yang terbaik, dimulai dari perolehan. digunakan untuk memenuhi tugasnya di lingkungan sekolah dan di masyarakat. Padahal, kerugian besar bagi orang yang tidak tahu bagaimana disiplin diri, karena tentu tidak bisa melakukan yang terbaik dalam setiap tugas, misalnya sebagai siswa, tanpa disiplin, dia tidak bisa melakukannya. kewajibannya untuk menjadi siswa yang baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan sekolah nantinya, saat memasuki dunia kerja akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan budaya baru dan tidak menghadapi tekanan kerja dari job description yang diembannya.

Oleh karena itu, diharapkan keduanya, mulai dari keluarga dan sekolah, bekerja keras untuk menanamkan kedisiplinan pada generasi penerus agar mereka dapat menerapkan kedisiplinan yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari, dan hal ini cukup tercermin dari ketaatan para siswa. aturan dan hasil belajar yang mereka capai, nilai bagus di sekolah, sikap dan bahasa yang baik, dan kemampuan bergaul dengan semua orang.

Menanamkan kasih sayang orang tua untuk mendisiplinkan anak sejak dini dapat dilakukan dengan beberapa cara

(1). contohkan segala sesuatu yang terbaik untuk anak-anak Anda dan kemudian pujilah ketika anak itu berhasil melakukan persis hal-hal yang dicontohkan untuk mereka.

(2). Selalu ikuti aturan yang telah ditetapkan, jika orang tua tidak setuju, akui dan berikan hukuman sebagai bentuk keadilan

(3). Dalam menghukum pelanggaran, setiap penjahat harus siap dihukum, tentunya dengan hukuman pendidikan.

(4). Hindari kekerasan dalam disiplin

(5). Membuat kesepakatan bersama tentang konsekuensi imbalan atas perilaku baik atau buruk (Masayu Endang Apryanti, 2019). Padahal, kedisiplinan yang diterapkan di lingkungan keluarga sejak dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan diri anak, karena kemampuan disiplin dapat dilihat dari sikap seseorang saat melakukan aktivitas apapun. sehingga mereka akan terbiasa disiplin dalam banyak hal dikehidupannya dan ini sangat berguna untuk bekal kehidupan masa depannya kelak.

Tujuan utama dari disiplin kerja adalah untuk meningkatkan efisiensi sebanyak mungkin sambil menghindari pemborosan waktu dan energi. Disiplin dimaksudkan untuk mencegah lambat atau prematur memulai pekerjaan yang disebabkan oleh keterlambatan atau kemalasan. Inilah peran pemimpin, karena pemimpin berdampak langsung pada ketelitian, kepatuhan, keteraturan yang dibentuk oleh kebiasaan, karyawan juga dipengaruhi dalam bentuk panutan. Disiplin kerja menurut Singodimedjo (dalam publikasi Edy Sutrisno, 2019:
89), sebagai berikut:

1. Tingkat Imbalan Karyawan mematuhi semua peraturan yang berlaku jika yakin akan menerima jaminan gaji yang sepadan dengan kontribusinya pada perusahaan. Jika dia diberi imbalan yang pantas, mereka dapat bekerja dengan tenang dan rajin, selalu berusaha melakukan yang terbaik. karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan benar dan sesuai dengan ketentuan.

2. Adakah pemimpin teladan dalam perusahaan Teladan kepemimpinan sangat penting karena dalam lingkungan perusahaan semua karyawan selalu memperhatikan bagaimana pemimpin dapat menjaga disiplin diri dan mengendalikan diri dengan perkataan, tindakan dan sikap yang dapat merugikan dirinya sesuai dengan disiplin yang telah ditetapkan. kode. . Peran keteladanan manajer sangat berpengaruh dalam perusahaan, bahkan sangat dominan dibandingkan dengan semua faktor yang mempengaruhi disiplin perusahaan, karena manajer dalam perusahaan masih menjadi panutan bagi karyawan.

3. Apakah ada aturan khusus yang harus diikuti?
Pembina disiplin hanya dapat digunakan dalam suatu perusahaan jika ada aturan tertulis yang jelas seperti pedoman. Karyawan ingin mengikuti disiplin ketika aturannya jelas dan mereka diinformasikan. Jika kebijakan pendisiplinan hanya menjadi favorit manajer atau berlaku untuk orang-orang tertentu, jangan harap karyawan akan mengikuti kebijakan tersebut.

4. Keberanian seorang manajer untuk bertindak Ketika seorang karyawan memiliki rekan yang melanggar disiplin, diperlukan keberanian seorang manajer untuk bertindak sesuai dengan beratnya pelanggaran yang dilakukan. Dengan adanya sanksi terhadap tindakan disipliner tersebut, seluruh karyawan merasa terlindungi dan berjanji dalam hati untuk tidak melakukan hal tersebut.

5. Apakah ada kontrol administratif? Setiap kegiatan perusahaan memerlukan suatu pengendalian yang membimbing karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan benar dan sesuai dengan ketentuan.

6. Karyawan dirawat. Karyawan adalah orang-orang dengan kepribadian yang berbeda. Karyawan tidak hanya puas dengan gaji yang tinggi dan kerja keras, ia juga membutuhkan banyak perhatian dari manajemennya sendiri. Manajer yang berhasil memperhatikan banyak karyawan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik.

Disiplin yang baik mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Ini mempromosikan semangat untuk bekerja, moral dan pencapaian tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Itulah sebabnya setiap pemimpin selalu berusaha untuk mendisiplinkan bawahannya. Seorang manajer dikatakan efektif dalam kepemimpinannya ketika bawahannya sangat disiplin. Dengan kedisiplinan yang baik tersebut maka prestasi kerja karyawan akan meningkat dan perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Manajemen waktu

time-management-flat-design-6439988808a8b5252d3ab262.png
time-management-flat-design-6439988808a8b5252d3ab262.png

Merupakan bagian dari self governance. Dalam hal pemerintahan sendiri, kita berbicara tentang prioritas kasus hukum. Tujuan fiqih adalah mengutamakan segala sesuatu pada tempatnya dan urutannya, bukan menyelesaikan sesuatu yang harus mendahului atau sebaliknya mengutamakan sesuatu yang harus diselesaikan.Setiap rencana atau tugas membutuhkan keputusan manajemen waktu mulai dari beberapa menit hingga beberapa tahun. Itulah sebabnya manajemen waktu dalam perencanaan merupakan sesuatu yang istimewa. Waktu adalah sumber daya yang tidak dapat digandakan dan tidak dapat diperas. Manajemen waktu dalam rencana tindakan adalah teknik untuk mengontrol dan menggunakan waktu secara lebih efektif. Di bawah ini adalah informasi lebih lanjut tentang dasar-dasar manajemen waktu.
Menurut Hukum Pareto 20/80, 20% waktu dihabiskan untuk bekerja secara efektif sedangkan 80% tidak. Jadi mengapa hanya 20% yang efektif? Dan bagaimana cara meningkatkan efisiensi waktu yang dihabiskan? Menurut hukum Pareto, semakin efisien waktu kerja, semakin banyak kerja. Namun hal tersebut dianggap tidak tepat, jumlah dan kualitas tugas yang dilakukan dipengaruhi oleh profesionalisme, kualifikasi dan pengalaman.

 Untuk mencapai kinerja yang baik diperlukan landasan yang kokoh, seperti motivasi dan minat yang tinggi.Inilah ciri-ciri waktu;


1. Tidak Disengaja
Waktu sering digambarkan sebagai dimensi keempat panjang, lebar dan tinggi. Tidak seperti dimensi lain, perjalanan waktu bersifat acak. Secara teori, Anda dapat berhenti di suatu titik di luar angkasa dan tetap di sana sementara planet terus berputar.


2. Tidak dapat diubah
Waktu terjadi sebagai urutan peristiwa yang tidak dapat diubah, jadi jika sesuatu terjadi, itu pasti terjadi. Ada hubungan antara peristiwa yang disebut kausalitas, dimana sesuatu di masa lalu mempengaruhi apa yang terjadi di masa sekarang, tetapi hal-hal yang terjadi di masa depan tidak dapat mempengaruhi masa lalu.


3. Sesuatu yang dibutuhkan
Waktu adalah prasyarat untuk segala sesuatu terjadi. Dengan kata lain, tidak ada yang terjadi dalam sekejap tanpa berlalunya waktu.


4. Dapat Dihitung
Waktu dapat diukur dalam satuan yang disebut detik. Waktu adalah metrik penting untuk hampir setiap aktivitas manusia, termasuk sains, seni, bisnis, dan aktivitas sehari-hari.

5. Waktu yang mutlak

Waktu absolut adalah gagasan bahwa waktu adalah konstan di seluruh alam semesta untuk semua pengamat. Inilah dasar dari sistem fisika yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton yang dikenal dengan Hukum Newton. Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk mengatasi tekanan dunia modern ini tanpa terlalu banyak stres. Manajemen waktu yang baik bukan berarti multitasking, tapi konsentrasi
melakukan hal yang benar dan membuat perbedaan. Di tempat kerja atau dalam kehidupan secara umum, belajar mengatur waktu akan membantu Anda merasa lebih rileks.

fokus dan terkontrol. Menurut Donaldson (Adebisi, 2013), "Inti dari manajemen waktu yang baik adalah mencapai keseimbangan gaya hidup yang diinginkan." Waktu kerja yang baik berarti kerja yang berkualitas, bukan terutama kuantitas. Claessens et al (2007) menemukan bahwa penggunaan teknik manajemen waktu berhubungan langsung dengan pencapaian dan kepuasan, serta dapat mengurangi kecemasan dan kesusahan. Untuk mengatur waktu mereka dengan baik, orang perlu memiliki gambaran yang jelas tentang prinsip dan nilai inti kehidupan mereka. Anda perlu menginvestasikan waktu berharga Anda dalam sesuatu yang sangat penting.

Scott (dalam Adebisi, 2013) menjelaskan bahwa tantangan mendasar dari manajemen waktu yang efektif adalah memahami perbedaan antara mendesak dan penting, mendesak dan penting. "Mendesak" saja tidak membuat tugas menjadi penting. Apa yang "penting" menyangkut prinsip-prinsip pribadi. Prioritas bisnis menentukan pentingnya pekerjaan. Tugas dan tujuan pribadi jelas, waktunya direncanakan sedemikian rupa sehingga tujuan akhirnya diingat. Dalam sebuah proyek, manajer proyek dan timnya berusaha memenuhi jadwal yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan tugas dengan kualitas. Sinkronisasi antara banyak isu dan kepentingan beberapa pihak yang terlibat dalam proyek sangat penting untuk diperhatikan.

 Tentunya tidak hanya orang yang dipertimbangkan, tetapi juga banyak sumber daya lainnya, seperti bahan yang diperlukan, dana, lokasi, alat transportasi, peralatan, izin, dan sumber daya serta waktu lainnya. Pada fase penggunaan, perencanaan pekerjaan, klasifikasi pekerjaan yang harus dilakukan pada waktu tertentu, penentuan kualitas hasil yang diinginkan, dll. Merupakan informasi yang menarik dan menantang dalam proyek. Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia atau di sekitar kita saat ini, salah satu kegagalan siswa dalam mencapai hasil akademik yang memuaskan adalah siswa yang tidak kompeten atau manajemen waktu yang buruk. Ketika Anda memutuskan bagaimana menggunakan waktu Anda secara efektif, belajar menjadi lebih terkontrol dan Anda terbiasa dengan disiplin waktu. Banyak siswa menghabiskan waktu mereka melakukan hal-hal negatif seperti mengobrol sepanjang hari, begadang, bermain game. Ini adalah fakta dinamis kehidupan siswa yang tak terbantahkan.

Hal ini menunjukkan pentingnya manajemen waktu dalam kehidupan seseorang, terutama dalam studi, untuk mencapai hasil akademik yang baik. Faktor lain yang menunjukkan penurunan hasil belajar siswa adalah minat belajar yang merupakan faktor internal yang sangat mempengaruhi keberhasilan akademik siswa. Minat adalah suatu perasaan yang timbul dari suatu ketertarikan terhadap sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai atau mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Minat belajar merupakan keadaan psikologis seseorang, faktor penentu untuk mencapai hasil yang optimal. Ketertarikan yang banyak terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk mendapatkan audiens atau objek yang diminati. Ketika siswa tertarik untuk belajar, mereka termotivasi untuk mengambil Tindakan

Hasrat atau minat dan berdampak kuat pada kualitas prestasi akademik siswa yang memiliki minat dan fokus pendidikan lebih dari siswa lainnya. Kemudian karena fokus teknis, yang membantu siswa belajar dengan giat dan akhirnya mencapai aktivitas yang diinginkan.

Pada dasarnya keberhasilan hanya dapat dicapai bila dilandasi oleh minat yang tinggi dan kecenderungan untuk menguasai kondisi lingkungan yang diwujudkan dalam sikap. Dengan cara ini, siswa mencapai prestasi akademik yang tinggi jika mereka memiliki minat belajar yang tinggi.

Minat memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Kecuali siswa tersebut memiliki minat dan perhatian yang besar pada mata pelajaran yang dipelajarinya, sulit untuk mengharapkan kerja keras dan hasil yang baik dari siswa tersebut dalam studinya. Sebaliknya, jika siswa mempelajari mata pelajaran tersebut dengan penuh perhatian dan perhatian, maka hasilnya akan lebih baik. Seperti yang dikatakan Usman Efendi dan Juhaya S. Praja: "Belajar dengan minat lebih baik daripada belajar tanpa minat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun