Apakah yang dinamakan partisipasi politik itu ? sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan dalam kehidupan sesorang atau kelompok orang unuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy) (Miriam Budiarjo,1982:1).
Faktor –faktor yang mempengaruhi keaktifan dan ketidakaktifan seseorang dalam politik menurut Surbakti menyebutkan dua variabel penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik seseorang, yakni kesadaran politik seseorang dan kepercayaan politik terhadap pemerintah. Aspek kesadaran politik seseorang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara baik hak-hak politik, hak ekonomi, maupun hak-hak mendapat jaminan hukum. Faktor kedua menyangkut bagaimana penilaian dan apresiasinya terhadap pemerintah, baik terhadap kebijakan-kebijakan maupun terhadap pelaksanaan kepercayaannya (Sastroatmodjo,Sudijono,1995:89-91)
Dalam tulisan ini akan mengulas tingkat partisipasi di Kabupaten Pati pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2014 lalu.
Kabupaten Pati (bahasa Jawa: Hanacaraka; Latin, Pathi) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Rembang di timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, serta Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di barat. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pati).
Tabel jumlah pemilih dan penggunan hak pilih di Kabupaten Pati dari 21 kecamatan.
No
Kecamatan
Jumlah data pemilih
Jumlah pengguna hak pilih
Persentase partisipasi (%)
1
Sukolilo
69.875
46.836
67.02
2
Kayen
62.807
39.257
62.50
3
Tambakromo
44.925
31.327
69.73
4
Winong
52.745
34.592
65.58
5
Puncakwangi
39.745
27.887
70.16
6
Jaken
37.486
27.320
72.88
7
Batangan
33.580
20.913
62.27
8
Juwana
70.852
56.895
80.30
9
Jakenan
39.127
27.387
69.99
10
Pati
83.441
64.456
77.24
11
Gabus
51.158
34.461
67.36
12
Margorejo
46.104
35.442
76.87
13
Gembong
36.680
26.399
71.97
14
Tlogowungu
42.196
30.406
72.05
15
Wedarijaksa
49.080
35.998
73.00
16
Margoyoso
56.379
40.418
71.68
17
Gunungwungkal
30.032
21.844
72.73
18
Tayu
54.481
39.168
71.89
19
Cluwak
37.746
26.847
71.12
20
Dukuhseti
46.848
33.853
72.26
21
Trangkil
48.654
35.760
73.49
Jumlah Persentase jumlah partisipasi warga dari 21 kecamatan di kabupaten Pati yaitu 74.06 %
Dalam tabel tersebut menyatakan bahwa hasil akhir dari persentase warga dari 21 kecamatan di kabupaten pati yaitu sebesar 74.06 % yang artinya pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu meningkat, dalam hal ini ada beberapa yang menjadi dasar meningkatnya partisipasi didalam masyarakat antara lain : Milbrath memberikan 3 alasan bervariasinya partisipasi politik seseorang.
Alasan pertama, berkenaan dengan penerimaan perangsang politik. Keterbukaan dan kepekaan seesorang terhadap perangsang politik melalui kontak-kontak pribadi, organisasi dan melalui media massa akan memberikan pengaruh bagi keikutsertaan seseorang dalam kegiatan politik. Meskipun demikian dalam menanggapi perangsang-perangsang politik itu tentu dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, nilai-nilai, pengalaman dan kepribadian yang dimiliki seseorang. Alasan kedua, berkenaan karakteristik sosial seseorang. Status sosial ekonomi, karakteristik suku, jenis kelamin, usia keyakinan agama merupakan karakteristik sosial yang berpengaruh terhadap partisipasi politik seseorang dalam politik. Alasan ketiga, menyangkut sifat dan sisetm politik dan partai tempat seseorang itu berada. Seseorang yang hidup dalam negara-negara demokratis, partai-partai politik cenderung mencari dukungan massa dan memperjuangkan kepentingan massa. Karena itu massa cenderung berpartisipasi dalam politik.
Untuk itu perlu diadakan peningkatan sosialiasi dan digencarkan pentingnya partisipasi di dalam pemilihan umum berikutnya agar target semakin meningkat terutama di kabupaten Pati sendiri yang dari tahun 2009 ke tahun 2014 meningkat 2 persen. Itu artinya warga sudah menyadari pentingnya suara mereka di pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H