Mohon tunggu...
kery anita
kery anita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ulasan Tingkat Partisipasi Masyarakat di Kabupaten Pati pada Pilpres Tahun 2014 lalu

19 April 2015   21:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah yang dinamakan partisipasi politik itu ? sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan dalam kehidupan sesorang atau kelompok orang unuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy) (Miriam Budiarjo,1982:1).

Faktor –faktor yang mempengaruhi keaktifan dan ketidakaktifan seseorang dalam politik menurut Surbakti menyebutkan dua variabel penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik seseorang, yakni kesadaran politik seseorang dan kepercayaan politik terhadap pemerintah. Aspek kesadaran politik seseorang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara baik hak-hak politik, hak ekonomi, maupun hak-hak mendapat jaminan hukum. Faktor kedua menyangkut bagaimana penilaian dan apresiasinya terhadap pemerintah, baik terhadap kebijakan-kebijakan maupun terhadap pelaksanaan kepercayaannya (Sastroatmodjo,Sudijono,1995:89-91)

Dalam tulisan ini akan mengulas tingkat partisipasi di Kabupaten Pati pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2014 lalu.

Kabupaten Pati (bahasa Jawa: Hanacaraka; Latin, Pathi) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Rembang di timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, serta Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di barat. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pati).

Tabel jumlah pemilih dan penggunan hak pilih di Kabupaten Pati dari 21 kecamatan.

No

Kecamatan

Jumlah data pemilih

Jumlah pengguna hak pilih

Persentase partisipasi (%)

1

Sukolilo

69.875

46.836

67.02

2

Kayen

62.807

39.257

62.50

3

Tambakromo

44.925

31.327

69.73

4

Winong

52.745

34.592

65.58

5

Puncakwangi

39.745

27.887

70.16

6

Jaken

37.486

27.320

72.88

7

Batangan

33.580

20.913

62.27

8

Juwana

70.852

56.895

80.30

9

Jakenan

39.127

27.387

69.99

10

Pati

83.441

64.456

77.24

11

Gabus

51.158

34.461

67.36

12

Margorejo

46.104

35.442

76.87

13

Gembong

36.680

26.399

71.97

14

Tlogowungu

42.196

30.406

72.05

15

Wedarijaksa

49.080

35.998

73.00

16

Margoyoso

56.379

40.418

71.68

17

Gunungwungkal

30.032

21.844

72.73

18

Tayu

54.481

39.168

71.89

19

Cluwak

37.746

26.847

71.12

20

Dukuhseti

46.848

33.853

72.26

21

Trangkil

48.654

35.760

73.49

Jumlah Persentase jumlah partisipasi warga dari 21 kecamatan di kabupaten Pati yaitu 74.06 %

Dalam tabel tersebut menyatakan bahwa hasil akhir dari persentase warga dari 21 kecamatan di kabupaten pati yaitu sebesar 74.06 % yang artinya pada Pilpres 9 Juli 2014 lalu meningkat, dalam hal ini ada beberapa yang menjadi dasar meningkatnya partisipasi didalam masyarakat antara lain  : Milbrath memberikan 3 alasan bervariasinya partisipasi politik seseorang.

Alasan pertama, berkenaan dengan penerimaan perangsang politik. Keterbukaan dan kepekaan seesorang terhadap perangsang politik melalui kontak-kontak pribadi, organisasi dan melalui media massa akan memberikan pengaruh bagi keikutsertaan seseorang dalam kegiatan politik. Meskipun demikian dalam menanggapi perangsang-perangsang politik itu tentu dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, nilai-nilai, pengalaman dan kepribadian yang dimiliki seseorang. Alasan kedua, berkenaan karakteristik sosial seseorang. Status sosial ekonomi, karakteristik suku, jenis kelamin, usia keyakinan agama merupakan karakteristik sosial yang berpengaruh terhadap partisipasi politik seseorang dalam politik. Alasan ketiga, menyangkut sifat dan sisetm politik dan partai tempat seseorang itu berada. Seseorang yang hidup dalam negara-negara demokratis, partai-partai politik cenderung mencari dukungan massa dan memperjuangkan kepentingan massa. Karena itu massa cenderung berpartisipasi dalam politik.

Untuk itu perlu diadakan peningkatan sosialiasi dan digencarkan pentingnya partisipasi di dalam pemilihan umum berikutnya agar target semakin meningkat terutama di kabupaten Pati sendiri yang dari tahun 2009 ke tahun 2014 meningkat 2 persen. Itu artinya warga sudah menyadari pentingnya suara mereka di pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun