Mohon tunggu...
Priyadi
Priyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai buku

Baru belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Book

Manusia Nggak Enakan

19 Januari 2024   07:40 Diperbarui: 19 Januari 2024   07:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang berbeda ini, kemudian dapat memiliki perasaan beragam dalam memproses situasi tersebut. Salah satunya adalah perasaan takut karena tidak bisa menggenapi ekspektasi nilai-nilai umum yang disepakati masyarakat.

Akhirnya, dia merasa teralienasi, tapi tak dapat berbuat apa-apa, tetap memaksakan diri terhubung dengan manusia lain dengan menjadi manusia nggak enakan.

"Di permukaan, aku berhasil mempertahankan senyum yang tak sekalipun meninggalkan bibirku: ini kelonggaran yang kutawarkan kepada orang lain, pencapaian paling mengandung nestapa yang kuterapkan dengan mengorbankan usaha keras dari dalam."

Banyak sekali orang yang merekomendasikan novel ini untuk dibaca. Memang, karena novel ini memiliki banyak hal yang berharga untuk direnungi.

Tapi, hati-hati! Rangkaian kalimat apik yang disampaikan Osamu Dazai, bisa menggeret orang yang sudah depresi, terjatuh lebih dalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun