"Sayang ..."
"Nggak apa -- apa, Mil".
"Aku angkatin barang -- barangnya ya".
"Iya, tapi jangan angkat yang terlalu berat.Itu biar aku aja".
Mila, nama istrinya. Wanita berparas cantik, berambut gelombang panjang, serta bibir merah manisnya yang menjadi pelengkap dalam dirinya.Wanita yang anggun, ramah, dan elegant itu tanpa mengeluh sedikit pun mengangkat koper -- koper itu ke dalam.
"Aduh sayang.Kan aku udah bilang, biar aku aja kalau itu terlalu berat".
"Nggak apa -- apa sayang. Kamu pasti lebih capek. Aku siapkan minuman ya .... Kamu pasti haus".
"Aku haus akan belaianmu", Heri memeluknya dari belakang.
"Kamu apaan sih? Kayak oarng baru pacaran aja".
"Tapi memang bener.Terlalu sibuk bekerja bikin aku jarang meluk kamu.Aku merasa seperti ini pertama kalinya".
"Gombal!"