Mohon tunggu...
Kerisman Halawa
Kerisman Halawa Mohon Tunggu... Editor - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Pemakai Perpustakaan dalam Perguruan Tinggi

14 Agustus 2019   21:23 Diperbarui: 25 Juni 2021   09:52 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Pemakai Perpustakaan dalam Perguruan Tinggi | Kompas

Kegagalan para pemustaka bukan dilihat dari segi koleksi nya saja, akan tetapi juga pemakai informasi juga merasa kecewa jika pelayanan diperpustakaan tidak memadai. Kajian pemakai sangat perlu dilakukan diperpustakaan karena untuk mngembangkan perpustakaan baik dari segi layanan, koleksi bahan pustaka dan segala fasilitas yang harus ditersedia diperpustakaan. Oleh karena sebenarnya kajian pemakai ini biasanya digunakan pada saat user atau mahasiswa dalam mencari bahan referensi untuk menjelan penyelesaian Skripsi, jurnal dan artikel. Mahasiswa atau user sangat butuh sekali informasi. user untuk mencapai kebutuhannya maka user mencari melalui perpustakaan. jika dalam perpustakaan tersebut bahan pustaka yang dicari tidak terpenuhhi maka akan merasa kecewa apalagi jika tidak dilayanai. Secara otomatis pihak perpustakaan dalam menyelesaikan persoalan tersebut maka pihak perpustakaan perlu melakukan pengembangan koleksi yang dapat menunjang kebutuhan pemakai.

Oleh karena itu, pustakawan juga dapat memberikan layanan kepada pemustaka melalui kajian pemakai. Dari kajian pemakai pustakawan dapat mengetahui apa saja kebutuhan pemakai yang masih belum tercukupi dan apa saja yang sudah tercukupi. Kajian pemakai dapat terjadi karena ada beberapa hambatan. Hambatan tersebut adalah :

  • Dana. Sebuah perpustakaan dalam memenui kebutuhan pemakai harus memerlukan dana yang cukup besaar dalam melakukan pengembangan koleksi guna untuk memenuhi kebutuhan para pemustaka akan informasi yang diinginkan.
  • Birokrasi. Setiap perpustakaan perlu adanya manajemen perpustakaan yang mengelolah perpustakaan. akan tetapi banyak pimpinan perpustkaan belum mengetahui bagaimana pelaksanaan perpustakaan dalam hal bidang departemenisasi dan pembagian kerja sehingga pelaksanannya belum memadai.
  • Pengetahuan. Pustakawan juga harus mempunyai banyak pengetahuan tentang seluk beluk perpustakaan, mempunyai skill dan sof skill yang memadai supaya jika ada permasalahn atau persoalan dari pemustaka akan pencarian informasi dapat dilakukan dengan tepat dan cepat. Akan tetapi jika pustakwan kurang pengetahuan maka eksistensi perpustkaan akan terhambat dan tidak terpenuhi kebutuhan pemakai secara penuh
  • Layanan dan bahan pustaka. Bahan pustaka dan layanan perpustakaan sangat penting dan paling prioritas dari pembentukan perpustakaan. tanpa koleksi perpustakaan tidak ada apa-apanya. Akan tetapi pustakawan dapat mengetahui kajian pemakai melalui koleksi dan layanan yang ada diperpustakaan. Jika perpustakaannya koleksi nya kurang memadai maka kajian pemakai user tidak terpenuhi.
  • Fasilitas perpustakaan. fasilitas juga sebagi penghambat kajian pemakai dalam memenuhi kebutuhan para pemustaka akan informasi.

Konsep hambatan diatas adalah salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan para pemustaka akan informasi melalui kajian pemakai.  Dalam kajian pemakai pustakawan dapat mngetahuinya yaitu melalui :

  • Mengetahui informasi yang diperlukan oleh pemustaka
  • Dalam perpustakaan tidak semua bahan pustaka atau koleksi lengkap oleh karena perlu adanya kajian pemakai supaya dapat dilakukan kebijakan pengembangan koleksi. Mahasiswa atau user dalam mencari informasi berarti melalui perpustakaan baik itu dalam mengerjakan tugas dosen atau pun tugas akhir. User lebih cepat dan mudah datang keperpustakaan untuk mengetahui/mencari informasi yang dibutuhkan. Kemudian jika mahasiswa belum mengetahui bahan referensinya untuk kebutuhan tugasnya maka atau dengan kata lain diperpustakaan koleksinya masih/ tidak ada maka pustakawan perlu membantu dan mencari serta melayaninya. Dari persoalan koleksi kurang memadai maka pustakawan perlu melakukan pengembangan koleksi.
  • Mengetahui sikap pemakai. Pustakawan harus bisa mengadapi pemustaka yang sikapnya beragam secara profesional dan tidak menyingung perasaan pemustaka saat mencari informasi di perpustakaan. hal itu dapat diketahui oleh pustakawan melalui kajian pemakai.
  • Mengetahui kebutuhan yang tidak terpenuhi. Didalam perpustakaan otomatis bahan pustaka koleksi nya kadang kurang memadai itu karena kurangnya pengembangan koleksi dari pihak perpustakaan akibat tidak ada kecocokan organisasi dan juga kurangnya dana perpustakaan. apabila perpustakaan pemakai belum menemukan informasi maka perpustakaan dapat memberikan rujukan keperpustakaan lain sebagi tempat alternatif. Dengan adanya layanan  seperti ini akan mempermudah pustakawan dalam membenahi perpustakaannya melalui masukan dan keluhan para user akibat dari kajian pemakai.
  • Mengetahui koleksi yang diminati oleh pemustaka. Melalui kajian perpustakaan para pustakawan dapat mengetahui koleksi apa saja yang dibutuhkan oleh user.sehingga dengan adanya konsep kajian pemakai tersebut maka kebutuhan informasi para pemustaka dapat terpenuhi. 

Kemudian dalam kajian pemakai perlu diterapkan pendidikan pemakai. Menurut soedibyo (1987:121) bahwa pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan dan penunjang pada pemakai tentang cara pemanfaatan koleski bahan pustaka yang disediakan secara efektif dan efesien, bimbingan itu dapat berupa individu maupun secara kelompok.  Secara umum Darmono (2001:23) menyebutkan beberapa ,ateri bimbingan pemanfaatan perpustakaan antara lain adalah :

  • Pengenalan terhadap denah perpustakaan
  • Peraturan perpustakaan
  • Alat penelusuran informasi
  • Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan
  • Pengenalan terhadap penempatan koleksi
  • Pengenalan terhadap ruang baca

Jadi melalui pendidikan pemakai para pemustaka dapat mengetahui koleksi informasi yang dibutuhkannya. Pustakawan juga harus memenuhi bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka demi tercapainya kebutuhan para pengguna. Hal tersebut tidak lepas dari kajian pemakai. Dimana tujuan pendidikan pemakai dalam memeuhi kebutuhan pemakai adalah :

  • Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfatkan kemudahan san sumber daya perpustakaan secara mandiri
  • Membekali pengguna dengan teknik yag memadai dan sesuai untuk memenuhi informasi para pemustaka
  • Meningkatkan layanan perpustakaan
  • Mempromosikan eksistensi perpustakaan
  • Menyiapkan berbagai  koleksi  kepada pengguna demi untuk mengmbangkan ilm pengetahuan dan teknologi.

Jadi kajian pemakai dapat di ketahui melalui masukan dan keluhan para pemustaka akan bahan pustaka koleksi diperpustakaan yang kurang memadai. Oleh karena itu, perlu adannya peninjauan dan pengembangan supaya segala kebituhan mahasiswa atau pun user dapat terpenuhi. Kemudian Sulistyo-Basuki membagi jenis pemakai berdasarkan sosio-profesional (pekerjaannya) menjadi tiga bagian utama, yaitu :

Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif pencarian informasi, seperti mahasiswa;

Pemakai yang mempunyai pekerjaan tetap, dan bidang-bidang spesialis tertentu, seperti pegawai negeri, (yang masih dapat dikelompok-kelompokkan lagi, seperti teknisi, asisten, administrator, dll.), profesional (dosen, dokter, pengacara), dan industriawan;

Pemakai umum, yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.

Menurut  White (1993),  sebuah kajian bisa dinamakan kajian  pemakai bila  kajian tersebut merupakan kajian yang tidak  terfokus  pada apa yang dikerjakan perpustakaan tetapi pada apa yang  dikerjakan oleh orang-orang  bila  mereka  membutuhkan   informasi. jadi nama nya kajian pemakai maka tidak hanya bidang perpustakaan tetapi informas apa yang user minati.

            Ada beberapa aspek dalam kajian pemakai yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun