Jika pengguna ruang terlalu rileks, maka dapat menyebabkan kantuk sehingga pekerjaan menjadi tidak produktif. Namun, penghawaan juga perlu diatur agar pengguna ruang tidak kedinginan di dalam ruangan.
9. Tambahkan pengharum ruangan yang sesuai
Pengharum ruangan juga mampu memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Contohnya, wangi bedak bayi dan wangi bunga dapat memberikan mood yang positif. Pengharum yang disarankan untuk ruangan yang menguras mental adalah lemon dan jasmine. Wangi lemon juga dapat meningkatkan mood seseorang.
Selain itu, wangi lavender dapat meningkatkan kecermatan dalam menghitung serta mengurangi ketegangan. Wangi jeruk dapat mengurangi kecemasan. Serta, wangi kayu manis dan vanila dapat meningkatkan kreatifitas seseorang.
10. Aturlah space dengan benar dan sesuai kebutuhan
Ruang kerja kantor sebaiknya tidak diatur berhadap-hadapan agar menghindari interaksi tatap muka terlalu sering. Orang-orang yang memerlukan pemikiran mentalitas tinggi dalam bekerja membutuhkan space kerja yang lebih besar. Semakin berdempetan para pekerja di suatu ruang, semakin tinggi pula energi fisik yang dipancarkan. Padahal, orang tersebut tidak memerlukan banyak aktivitas fisik ketika ia bekerja.
Selain itu, memberikan teritori dalam area kerja juga sangat penting. Teritori dapat diberikan dengan memasang sekat ataupun pembatas lantai berupa karpet. Hal ini berguna untuk menunjang privasi seseorang. Bila privasi tidak tersedia dalam ruangan, mereka akan mencarinya dengan menghabiskan energi yang seharusnya bisa disalurkan untuk bekerja.
Desain interior yang terintegrasi dengan baik mampu memberikan dampak yang baik pula terhadap penggunanya. Oleh karena itu, pertimbangkanlah dengan bijak beberapa poin di atas sesuai dengan kebutuhan interior masing-masing agar kamu semakin produktif.
Sumber rujukan:Â
- Place Advantage: Applied Psychology for Interior Architecture oleh Cindy Coleman, Neil Frankel, dan Sally Augustin
- The Language of Space oleh Brian Lawson
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H