"Pak, mie acehnya tiga." Kata Bapak ke seorang lelaki yang sedang sibuk memasak.
"Mie goreng kering, mie goreng basah atau berkuah?" Tanya seorang bapak bertopi koki.
"Sebentar saya tanya anak-anak dulu." Bapak lalu menengok ke arah kami. "Ina suka yang berkuah atau garing?"
"Aku yang berkuah, Pa." jawabku.
"Aku goreng basah " Kak Didi menyahut,
" Baik, tunggu sebentar ya. " Bapak bertopi koki berkata ramah dan tersenyum.
Kami lalu duduk. Banyak sekali orang berlalu-lalang. Untung ada Bapak.Kalau tidak, mungkin aku akan bingung karena ramainya orang yang datang. Tidak lama pesanan mie sudah datang.
"Silahkan dinikmati." Kata Mbak yang mengantar makanan. Wah mienya keliatannya enak sekali.
"Nah, inilah mie Aceh. Makanan khas dari Banda Aceh. Coba liat bentuk mie-nya. Besar dan pipih atau gepeng. Warnanya juga bagus, kuning terang."
"Iya Pa. Aku belum pernah lihat mie seperti ini. Eh ini apa Pa?" Kak Didi bertanya sambil menunjukkan sebuah irisan yang ada di dalam mie."
"Oh, itu daging.Ini bedanya mie Aceh dengan mie yang lainnya. Mie Aceh biasanya dicampur dengan daging sapi atau daging sapi. Kadang kala dicampur dengan cumi-cumi atau udang. Ayo dimakan."