Mohon tunggu...
Deddy Kurniawan
Deddy Kurniawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

berusaha yang terbaik untuk hidup yang hanya sekali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malaikat Cinta Abadi Itu Bernama Mama

16 Maret 2014   04:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cucu-cucumu yang masih kecil bahkan berada di shaf terdepan untuk ikut mensholatkanmu, Mama

Aku tahu kau suka menyembunyikan masalahmu Mama

Kadang kau tidak mau mengungkapkannya kepada yang lain karena kau tidak ingin merepotkan orang lain

Kau emang Mamaku yang teladan dan Ibu terbaik

Ketika kau meninggalkan kami, Allah SWT pun mempermudah segalanya

Kau pergi setelah melaksanakan shalat subuh

Lalu kau terjatuh karena terkena stroke

Tapi Kau masih sempat mengucapkan dua kalimat syahadat

Kau meninggalkan dunia ini setelah mendengar do'a yang kubisikkan ke telingamu Mama

Seolah kau ingin mendengarkan suara anak kesayanganmu sebelum pamit pergi menuju ke haribaan Illahi

Saat berada di tanah pekuburan, angin terasa sejuk dan langit mendung seolah menangisi kepergianmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun