Ada calon jamaah haji Jawa Tengah yang mendaftar di tahun 2009, dijadwalkan berangkat haji tahun 2014. Tetangganya yang kaget mendengar lamanya dia mengantri haji, semakin kaget membaca berita saat itu di pertengahan tahun 2013, antrian haji sudah mencapai 10 tahun.
Karena takut bila menabung dulu nanti saat uang terkumpul malah semakin lama mengantri haji, maka dia memaksakan diri mengorek semua rupiah yang ada dan berhasil terkumpul sebesar setoran awal saat itu, 25 juta rupiah. Dan saat dia mendaftar itu, di akhir tahun 2013, antrian sudah menjadi 11 tahun, nanti berangkat kira-kira tahun 2024.Â
Tapi tetap saja antrian haji sudah mencapai 10 tahun sebelum ada renovasi. Meski nanti setelah selesai renovasi Masjidil Haram kuota haji kembali normal atau bahkan akan ditambah, sulit bisa memangkas antrian haji di Indonesia menjadi di bawah 10 tahun.
Terserah kalau antrian naik haji mau menjadi 30 tahun, 50 tahun, 100 tahun, apa daya rakyat muslim Indonesia. Tapi ya itu, Pak Meteri, Pak Presiden, mbok yaaoo...., setoran awal ONH yang rupiah itu dikonversi saja menjadi USD atau Euro atau Real atau dibelikan emas batangan hasil tambang Freeport.
Biar 10 - 20 tahun lagi saat akan berangkat, uang setoran awal itu masih berarti jumlahnya dibandingkan ONH yang harus dilunasi.
Ya Pak Menteri, ya Pak Presiden .......
Dan mohon diatur lah.... agar antrian haji jangan sampai jadi makin lama. Mosok nanti mengantri naik haji 50 tahun ? Apa kata dunia? Bayi lahir jebrol, langsung didaftarkan haji? Dana haji ndongkrok di rekening Depag bisa mencapai limaratus triliun rupiah, wekekekekekek.........
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H