Walaupun ia berkompeten dan mempunyai kecakapan tinggi dalam bidang politik, rasanya itu semua sia-sia jika pada akhirnya ia tidak bisa menghasilkan anak laki-laki. Orang-orang disekelilingnya, bahkan keluarganya sendiri meragukannya. Alhasil, karirnya dibidang politik pun harus terhenti.
Maka muncullah fenonema Bacha Pos di Afghanistan sebagai bentuk penentangan perempuan akan hak-hak yang tidak mereka terima. Bacha Pos adalah perempuan dibawah masa puber yang berdandan layaknya pria agar dapat memenuhi hak-haknya.
Dengan demikian, perempuan tersebut dapat merasakan bagaimana keluar rumah tanpa intimidasi, bebas bekerja, mendapatkan pendidikan, dan hal lain yang dibebaskan untuk laki-laki (meskipun hanya sementara.
Positifnya, kini beberapa Negara mulai gencar menerapkan aksi kesetaraan gender. Seperti halnya di Swedia, kesetaraan gender diterapkan dalam hal cuti hamil dan cuti suami untuk menemani istri dan anak pasca kelahiran.
Juga di Indonesia, International NGO Forum on Indonesian Development (Infid), Koalisi Perempuan Indonesia, dan OXFAM mengatasi kesetaraan gender dengan berbagai usaha dan kebijakan baru. Di antaranya dengan membentuk "Satgas Pemajuan Perempuan" serta menerapkan cuti kerja bagi laki-laki yang ingin menemani istri cuti hamil dan pengasuhan anak seperti halnya Swedia.Â