Mohon tunggu...
Kelvin Fadillah
Kelvin Fadillah Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa S1 Keperawatan UPNVJ

Hobi saya main alat musik dan kadang juga bermain game online

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesehatan Ibu dan Anak di Tengah Pandemi: Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia

25 September 2024   12:54 Diperbarui: 25 September 2024   12:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, pelayanan kesehatan ibu bersalin. Selain pada masa kehamilan, upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan

Kelima, pelayanan kesehatan ibu nifas. Pelayanan kesehatan ibu nifas harus dilakukan minimal tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.

PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI DESA TEMAYANG/dokpri
PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI DESA TEMAYANG/dokpri

Terakhir, pelaksanaan kelas ibu Hamil dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). Penurunan kematian ibu dan anak tidak dapat lepas dari peran pemberdayaan masyarakat, yang salah satunya dilakukan melalui pelaksanaan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Hadirnya pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pelaksanaan program penurunan AKI, terutama kegiatan yang melibatkan interaksi secara langsung. Terdapatnya kekhawatiran bagi ibu hamil maupun pasca bersalin untuk memeriksakan dirinya karena takut tertular COVID-19 memiliki beberapa dampak. Salah satunya adalah kunjungan nifas (KF) yang merupakan bagian dari cakupan layanan antenatal care. Menurut penelitian Vianti dan Hasanah (2021), cakupan layanan antenatal care yang memenuhi standar hanya 83% selama pandemi COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun