A. PENDAHULUAN
Latar belakang kegiatan
Bullying merupakan suatu tindakan untuk menyakiti orang lain dan menyebabkan seseorang menderita dan mengganggu ketenangan seseorang. Tindakan penculikan, penganiayaan bahkan intimidasi atau ancaman halus bukanlah sekedar masalah kekerasan biasa, tindakan ini disebut bullying karena tindakan ini sudah bertahun-tahun dilakukan secara berulang, bersifat regeneratif, menjadi kebiasaan atau tradisi yang mengancam jiwa korban.Â
Bullying verbal merupakan salah satu bentuk kekerasan yang sering  diabaikan, padahal dapat menimbulkan dampak buruk bagi korbannya. Bullying verbal mencakup hinaan, ejekan, dan komentar negatif yang dapat merusak harga diri seseorang. Bullying verbal dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk sekolah, tempat kerja, dan masyarakat. Bullying verbal menimbulkan banyak dampak buruk seperti masalah kesehatan mental hingga masalah kesehatan fisik.
Bullying bisa terjadi karena adanya tradisi senioritas seperti senior yang lebih menguasai lingkungan di sekolah maupun tempat bermain. Jika senior berkata atau bertindak, maka junior hanya dapat menuruti serta mengikuti peraturan tersebut. Lingkungan pendidikan seperti sekolah seharusnya menjadi tempat aman bagi anak dan belajar untuk mengembangkan potensi diri mereka untuk kedepannya, akan tetapi yang terjadi di lapangan banyak ditemui hal-hal yang menghambat mereka untuk berkembang pada pendidikan mereka salah satunya bullying, bullying sendiri terjadi karena tanpa disadari oleh guru yang seharusnya menjadi pengarah dan pencegah bagi anak untuk berbuat hal-hal yang tidak baik, salah satunya bullying itu sendiri, tindakan tercela seperti bullying antar siswa harus jauh dari sekolah untuk menciptakan lingkungan aman dan nyaman, namun kenyataannya masih banyak tindakan seperti bullying yang ditemukan di sekolah.
Masa-masa sekolah termasuk masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan tahap penting dalam perkembangan remaja, di mana mereka mulai membangun identitas yang lebih rumit dan terlibat dalam interaksi sosial yang juga rumit. Selama masa ini, pengaruh teman sebaya sangat terasa, dan perilaku yang terkait dengan bullying sering kali muncul sebagai cara untuk menunjukkan kekuatan atau dominasi. Termasuk bullying verbal. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan pendidikan dan dukungan yang sesuai untuk mengatasi dan mengurangi masalah ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi siswa dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Dengan meningkatkan kesadaran dan membekali individu dengan keterampilan penting terkait bullying verbal, lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi setiap siswa dapat terwujud. Kegiatan ini merupakan upaya penting dalam menumbuhkan generasi yang menunjukkan rasa kasih sayang dan empati yang lebih besar terhadap orang lain.
Tujuan dan manfaat kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi para siswa sejak dini terkhususnya di SMPN 232 JAKARTA tentang betapa bahayanya aksi bullying verbal untuk kehidupan dan juga dampak yang ditimbulkan serta cara pencegahan dan penanganan dari pembullyan verbal.
Tempat dan waktu pelaksanaan
Di SMPN 232 JAKARTA pada pukul 07.00-12.00 WIB
HASIL DARI KEGIATAN
Poin-poin pembahasan
Bullying verbal adalah bentuk kekerasan yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang menyakitkan, menghina, atau mengancam.
CIRI-CIRI
Kata kata yang menyakitkan.
Mencemooh.
Mengancam.
Membuat gosip.
Mempermalukan di depan umum.
Mengisolasi.
DAMPAK BULLYING VERBAL
Depresi
Kecemasan
Kurang percaya diri
Masalah kesehatan fisik
Prestasi menurun
Perilaku agresif
CARA MENGATASI BULLYING VERBAL
Laporkan
Cari dukungan
Belajar teknik relaksasi
Bangun kepercayaan diri
Jangan dibalas
JIKA MELIHAT BULLYING VERBAL DI SEKITAR KITA
Distract
Delegate
Delay
Direct
Document
REMINDER
Everybody is precious
You are not alone
Don't be afraid
Sesi tanya jawab
Ringkasan sesi tanya jawab
Pertanyaan:
bagaimana cara kita untuk mengobati diri kita setelah kita terkena dampak dari bullying.
Bagaimana jika si pembully adalah orang yang mempunyai kuasa contoh nya seperti anak dari kepala sekolah
Jawaban:
Caranya adalah yang pertama identifikasi terlebih dahulu sejauh mana kita sudah terkena dampak bila dampak tersebut sudah dikategorikan berat dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari maka bisa mencari bantuan kepada yang ahli seperti psikolog dan psikiater. Jika dampak bully tidak begitu berat seperti mengganggu rasa percaya diri dan merasa sendirian maka carilah teman yang bisa mendukung kamu yang memberikan energi positif dari dukungannya, dan juga kamu bisa mulai melatih rasa ketidakpercayadirian kamu dengan sering maju ke depan dan mau bertanya ataupun bersuara mengenai pendapat kamu, maka lama kelamaan rasa percaya diri kamu tersebut akan tumbuh dan diri kamu yang merasa lebih baik.
Hal yang bisa dilakukan adalah bisa dengan merekam kejadian sebagai bukti, temui guru terpercaya menurut kamu yang bisa membantu seperti guru BK, dan bila kejadiannya itu sudah sangat parah dan merasa tidak ada orang dewasa yang bisa membantu menyelesaikan hal tersebut bisa di viralkan di media sosial.
Kita juga bisa menghadapinya dengan menerapkan "5 hal yang bisa lakukan jika melihat bullying verbal di sekitar kita."
Distract (Mengalihkan Perhatian)
Buat keributan kecil: Misalnya, menjatuhkan buku, atau memanggil nama seseorang dengan keras.
Ajak korban menjauh: Ajak korban untuk membantu Anda mencari sesuatu atau pergi ke tempat yang lebih aman.
Ciptakan gangguan: Mulai percakapan yang tidak berhubungan dengan situasi bullying.
Delegate (Mendelegasikan):
Laporkan ke guru, orang tua, atau pihak berwenang lainnya. Jelaskan secara detail apa yang Anda lihat.
Cari saksi: Minta teman-teman lain untuk menjadi saksi atas kejadian tersebut.
Libatkan kelompok anti-bullying: Jika ada, segera hubungi mereka.
Delay (Menunda):
Tunggu momen yang tepat: Cari waktu yang aman untuk mendekati korban atau pelaku.
Perhatikan situasi: Amati lingkungan sekitar dan pertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
Cari bukti: Jika memungkinkan, rekam kejadian atau catat nama-nama yang terlibat.
Direct (Menghadapi Langsung):
Bicara dengan tegas namun sopan: Jelaskan bahwa tindakan mereka salah dan tidak dapat diterima.
Lindungi korban: Pastikan korban merasa aman dan didukung.
Ajak pelaku untuk berpikir ulang: Tunjukkan dampak negatif dari tindakan bullying.
Document (Mendokumentasikan):
Catat detail kejadian: Waktu, tempat, pelaku, korban, dan apa yang terjadi.
Kumpulkan bukti: Foto, video, atau pesan teks jika memungkinkan.
Laporkan secara tertulis: Buat laporan resmi kepada pihak yang berwenang.
Jika kamu belum memiliki keberanian mencegah tindakan bullying oleh oknum tersebut secara langsung seperti Direct (Menghadapi langsung) dan Delay (Menunda) kita bisa melakukan point 1 yaitu Distract (Mengalihkan perhatian), point 2 yaitu Delegate (Mendelegasikan) kepada guru yang kita percaya, dan point 5 yaitu Document (Mendokumentasikan) dimana kita bisa merekam atau memotret tindakan bullying verbal tersebut dan melaporkannya kepada guru atau bahkan memviralkan video tersebut di media sosial atas izin korban.Â
Selain itu, pastikan bahwa kamu tidak ikut terlibat dalam tindakan bullying yang dilakukan oknum tersebut. Dengan melakukan hal tersebut, kamu sudah melakukan salah satu langkah mencegah tindakan bullying verbal.
   3. Sesi GamesÂ
Games jawab cepatÂ
Pertanyaan:
Apa dampak dari bullying?
Bully menurut kalian itu gimana?
Kalau kalian ngeliat bullying, apa yang akan kalian lakukan?
Jawaban:Â
bullying adalah kejahatan yang dilakukan dengan mengeluarkan kata-kata kasar yang menghina, menyakitkan dan mengancam.
bullying itu tindakan jahat
aku bakal langsung samperin dia yang di bully dan ngeberhentiin si pembully
Games tebak gambar
Jawaban: Petenis handal
    2. Jawaban: Tuang air
     3. Jawaban: Muncul seketika
 C. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari diskusi tentang bullying adalah bahwa para peserta telah memahami dengan baik bahaya dari tindakan bullying, baik secara fisik maupun mental. Mereka menyadari bahwa bullying dapat berdampak serius pada kesehatan mental korban, seperti menyebabkan stres, depresi, dan rasa tidak berharga. Diskusi juga berhasil menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, dimana setiap individu merasa aman dan dihargai. Kesadaran akan dampak jangka panjang bullying, serta tanggung jawab bersama untuk mencegahnya, telah ditanamkan dengan baik.
Saran
Kita harus melakukan beberapa cara yang akan berguna untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya tindakan bullying, yaitu dengan cara:
Meningkatkan Kesadaran Publik.
Kita perlu meningkatkan kesadaran bahwa bullying verbal maupun jenis bullying lainnya adalah hal yang berbahaya.
Penguatan Peran Sekolah dan Keluarga.
Dalam mengatasi atau menanggulangi masalah pembullyan diperlukan peran sekolah dalam mengawasi agar tidak terjadi tindak bullying, selain itu dalam keluarga juga perlu ditanamkan pada anak bahwa bullying bukan hal yang baik dan keluarga perlu mengawasi anak anak yang mungkin saja mengalami tindak bullying atau melakukan bullying ketika mereka di rumah.
Pengembangan Program Konseling.
Program konseling perlu ditingkatkan agar para siswa bisa melakukan konseling dengan guru BK, sehingga mereka dapat membantu anak yang mengalami bullying.
Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum.
Regulasi dan hukum harus ditegakkan untuk menindaklanjuti dan menanggulangi tindakan bullying agar tidak terjadi kedepannya.
Pengembangan Keterampilan Komunikasi.
Siswa perlu diajarkan bagaimana berkomunikasi dengan positif, menghargai perasaan orang lain dan menyampaikan pendapat tanpa menyakiti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H