Mohon tunggu...
Kita/
Kita/ Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua orang pasti punya keresahan. Pasti punya masalah. Kita bisa berbagi apapun untuk selesaikan itu. Kita disini mau berbagi banyak hal lewat tulisan, foto, dan video.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Kesalahan Sistem Pendidikan di Indonesia yang Wajib Kita Alami

28 Mei 2016   09:36 Diperbarui: 4 April 2017   17:21 18049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakta terakhir ini gabisa dielak. Seolah udahmenjadi aturan alami disekolahan.

Anak pintar dan rajin akan mendapatkan perhatian khusus dengan pujian dan nilai bagus. Anak bodoh dan malas hanya akan mendapat teguran dan rasa malu. Sayangnya gasemua guru akan memberikan perhatian khusus untuk mereka?

Bukankah tugas guru adalah mendidik?

“Kalau menjadikan anak pintar menjadi semakin pintar. Apa hebatnya guru?”

@kekitaan

9-kesalahan-sistem-pendidikan-di-indonesia-yang-wajib-kita-alami-sumber-gambar-infounikmenarikterbaru-blogspot-com-574904005a7b618d04f2c365.jpg
9-kesalahan-sistem-pendidikan-di-indonesia-yang-wajib-kita-alami-sumber-gambar-infounikmenarikterbaru-blogspot-com-574904005a7b618d04f2c365.jpg
Akhirnya Konsep Pendidikan sebagai Gerakan Semesta di Bulan Pendidikan Kebudayaan hanya akan menjadi selebrasi tanpa solusi. Kalau kita ingin gerakan ini mengembalikan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Perubahan mulai dari atas bukan dari bawah. Perubahan gadimulai dari orang yang dididik tapidari pendidik.

“Perubahan dimulai dari pendidik bukan terdidik”

@kekitaan

Nilai-nilai dan karakter dari Pancasila sebagai tujuan utama dari pendidikan nasional gaakan mempan sama siswa. Gaakan masuk. Nilai-nilai sebaik apapun akan tetap sia-sia.

Siswa sebagai terdidik adalah mesinnya. Sedangkan guru sebagai pendidik adalah supirnya. Arah kemana pendidikan Indonesia tergantung arah kemudi.

Semoga berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun