Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Menyenangkan Terdesak di Tengah Kerumunan

1 November 2022   07:10 Diperbarui: 1 November 2022   08:12 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat berkemajuan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta kian menggelora sedari dulu. Meskipun di masa awal berdirinya sejak 1935, sekolah penggerak ini juga mengalami masa tersulit.  Sebut saja di persoalan sarana dan prasarana, sumber daya insani yang berkemajuan, persoalan siswa dan masih banyak lagi. Namun berkat kegigihan dan keistiqomahan para pendidik dan stake holder di masa itu yang dengan semangat berdakwah amar ma'ruf nahi munkar, menjadikan al Islam Kemuhammadiyahan sebagai tonggak dan ruh serta nafas pencerahan, maka kini SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta walau di tengah kerumunan tapi tetap kian dinamis dan bersinar jelang 1 abad, kurang 13 tahun.

Begini cara menghadapi agar tidak terkesan ikut-ikutan,

misal kita selalu berpikir positif kepada siapapun, belajar harmonisasi, olah hati, olah fikir, literasi, olah karsa, dan olahraga.

Maka, yang paling mendesak berbagi kiat melindungi diri dan orang lain, bagaimana mengedukasi dan membenahi sisi dari orang tua dan guru untuk bisa memahami permasalahan yang nyata. 

Orang tua dan guru perlu mengedukasi anak anak sejak dini untuk bagaimana memanusiakan manusia dan memperbaiki pola komunikasi.

1. Jujur apa yang disukai dan tidak disukai, apalagi masih pandemi kita saling menghormati, jaga jarak minimal 1 meter, jangan pernah meludah sembarangan, sering cuci tangan pakai air mengalir dan sabun dengan 6 langkah

2. Berani menolak demi kebaikan diri sendiri

3. Kesadaran diri

4. Menerima pikiran apa adanya, dan selalu berpikir positif

5. Menenangkan diri pada situasi yang dihadapi, apakah kerumunan ini bermanfaat peduli agama, peduli manusia, peduli lingkungan dan peduli sistem, apakah ini membahayakan orang lain tidak, jadi perlu kesadaran dan mampu membaca situasi dan kondisi sesuai jangkauan dan pantauan

6. Cobalah berhitung satu sampai lima belas, beristirahatlah sejenak hingga perasaan jadi tenang dan nyaman, rileks, fokuskan pada 5 indra Kompasianer semua, dan bernapas dalam-dalam sambil tengok kanan kiri, Ayo lebih peduli pada diri sendiri kawa, hindari kerumunan apabila itu lebih baik, sal;am sehat dan santun!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun