Mulai dari yang tidak dilakukan secara serentak, kisruh pungli terhadap vendor-vendor yang mau bekerjasama, penjarahan mobil pengangkut bahan makanannya di tengah jalan pada saat pengiriman dan lain sebagainya—
hingga yang terakhir kita dikejutkan dengan berita ada anak-anak yang keracunan perihal menyantap makanan dari program MBG ini—bahkan karena kejadian ini, Badan Gizi Nasional dimintai keterangan.
Mari sepakat, bahwa keracunan masal jauh lebih pantas mendapatkan sorotan dibandingkan misuh-misuh influencer Deddy Corbuzier menyoal program ini?
Edukasi Kesehatan yang—Maha—Penting
Ceritanya, awal bulan tadi saya ke supermarket—yang baru dibuka—yang tidak jauh dari tempat tinggal saya untuk membeli beberapa keperluan.Â
Sebelum saya menuju kasir untuk membayar barang-barang belanjaan saya, saya sengaja melipir ke lemari pendingin yang tidak jauh dari meja kasir untuk membeli minuman kopi dingin dalam kemasan.
Mata saya pun melihat label price tag di lemari pendingin tersebut, price tag-nya sih tidak istimewa melainkan tulisan di atasnya: ada label range kandungan gula;
meskipun sebagai orang yang bisa dikatakan jarang jajan—konsumsi gula saya setiap hari masih berkutat pada seduhan kopi yang bercampur gula dan makan tiga kali sehari—saya berusaha untuk tidak pernah absen untuk menilik lebih dulu tabel gizi dan komposisi makanan atau minuman keemasan yang ingin saya beli.
Baca juga:
Cegah Stunting: Praktikkan Diet Gula pada Anak Balita
Jadi, boleh dikatakan langkah penerapan 'diet gula' yang saya lihat ketika itu patut saya apresiasi dan berharap ini diterapkan secara masif di masyarakat—fyi, kita kalah sepuluh langkah dari Singapura menyoal 'ini'.
Edukasi-edukasi kesehatan semacam ini adalah langkah preventif yang jauh lebih nyata—jika boleh saya katakan sebagai langkah MAHA PENTING—yang seyogyanya HARUS jauh lebih banyak mendapat perhatian pemerintah dibandingkan program yang sedang berjalan sekarang yang hilal kesiapannya seharusnya masih butuh dikaji.
Edukasi Kesehatan adalah Tugas Negara
Jika memang rakyat adalah subyek utama yang jadi PRIORITAS rasa-rasanya penerapan edukasi-edukasi kesehatan lain semacam ini SANGAT BISA diupayakan: gandeng KOMDIGI dan stakeholder terkait sebagai 'corong';Â
edukasi kesehatan tidak kalah penting dengan pencegahan judi online atau pengawasan terhadap pinjaman online—