Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Makan Bergizi Gratis: Gizi Seorang Anak Ada pada Orangtua, Edukasinya Tugas Negara

22 Januari 2025   06:07 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari yang tidak dilakukan secara serentak, kisruh pungli terhadap vendor-vendor yang mau bekerjasama, penjarahan mobil pengangkut bahan makanannya di tengah jalan pada saat pengiriman dan lain sebagainya—

hingga yang terakhir kita dikejutkan dengan berita ada anak-anak yang keracunan perihal menyantap makanan dari program MBG ini—bahkan karena kejadian ini, Badan Gizi Nasional dimintai keterangan.

Mari sepakat, bahwa keracunan masal jauh lebih pantas mendapatkan sorotan dibandingkan misuh-misuh influencer Deddy Corbuzier menyoal program ini?

Price tag di sebuah supermarket yang ada informasi label kandungan gula. (Foto oleh Kazena Krista | Source Dokumentasi Pribadi)
Price tag di sebuah supermarket yang ada informasi label kandungan gula. (Foto oleh Kazena Krista | Source Dokumentasi Pribadi)

Edukasi Kesehatan yang—Maha—Penting

Ceritanya, awal bulan tadi saya ke supermarket—yang baru dibuka—yang tidak jauh dari tempat tinggal saya untuk membeli beberapa keperluan. 

Sebelum saya menuju kasir untuk membayar barang-barang belanjaan saya, saya sengaja melipir ke lemari pendingin yang tidak jauh dari meja kasir untuk membeli minuman kopi dingin dalam kemasan.

Mata saya pun melihat label price tag di lemari pendingin tersebut, price tag-nya sih tidak istimewa melainkan tulisan di atasnya: ada label range kandungan gula;

meskipun sebagai orang yang bisa dikatakan jarang jajan—konsumsi gula saya setiap hari masih berkutat pada seduhan kopi yang bercampur gula dan makan tiga kali sehari—saya berusaha untuk tidak pernah absen untuk menilik lebih dulu tabel gizi dan komposisi makanan atau minuman keemasan yang ingin saya beli.

Baca juga:

Cegah Stunting: Praktikkan Diet Gula pada Anak Balita

Jadi, boleh dikatakan langkah penerapan 'diet gula' yang saya lihat ketika itu patut saya apresiasi dan berharap ini diterapkan secara masif di masyarakat—fyi, kita kalah sepuluh langkah dari Singapura menyoal 'ini'.

Edukasi-edukasi kesehatan semacam ini adalah langkah preventif yang jauh lebih nyata—jika boleh saya katakan sebagai langkah MAHA PENTING—yang seyogyanya HARUS jauh lebih banyak mendapat perhatian pemerintah dibandingkan program yang sedang berjalan sekarang yang hilal kesiapannya seharusnya masih butuh dikaji.

Edukasi Kesehatan adalah Tugas Negara

Jika memang rakyat adalah subyek utama yang jadi PRIORITAS rasa-rasanya penerapan edukasi-edukasi kesehatan lain semacam ini SANGAT BISA diupayakan: gandeng KOMDIGI dan stakeholder terkait sebagai 'corong'; 

edukasi kesehatan tidak kalah penting dengan pencegahan judi online atau pengawasan terhadap pinjaman online—

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun