Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Simalakama Budaya Jalan Kaki di Indonesia

27 Agustus 2024   06:10 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:08 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepeda motor—moda kendaraan ini sangat merakyat dan hampir semua kalangan memilikinya. 

Sekadar perbandingan saja, sebelum tahun 2000-an sepeda motor tidak terlalu banyak berseliweran di jalan. Ini pengamatan pribadi.

Tapi, tengoklah sekarang, kita tidak bisa menutup mata, bahkan anak dengan usia sekolah dasar pun sudah tampak wara-wiri menggunakannya. Terutama di pemukiman kota-kota besar.

Siapa yang salah?

***

Saling tunjuk siapa yang salah juga tidak akan menyelesaikan masalah. Ini karena memang belum menjadi budaya (baca: jalan kaki).

Tapi, bagaimana bisa menjadi budaya jika menjadikannya sebagai gaya hidup saja masih setengah mati susahnya?

Tapi, bagaimana bisa menjadi gaya hidup kalau banyak hal-hal yang juga sulit untuk diubah?

Ilustrasi jalan kaki adalah budaya keseharian di Jepang. (Sumber via Kompas.com) 
Ilustrasi jalan kaki adalah budaya keseharian di Jepang. (Sumber via Kompas.com) 

Rasa aman dan nyaman

Kegiatan berjalan kaki—baik dengan bertujuan olahraga atau bukan—erat kaitannya dengan rasa aman dan nyaman. Terutama rasa aman.

Masih agak terasa sulit mendapatkan rasa aman menjadi pejalan kaki—alih-alih mulai berusaha menjadikannya kebiasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun