Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021 | Peduli menyoal isu sosial-budaya dan gender

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Bayaran" Fotografer di Antara Perang Harga dan Hukum Supply-Demand

28 Juli 2024   18:59 Diperbarui: 28 Juli 2024   20:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa jenis lensa kamera berbagai ukuran focal leght. (Foto oleh Zohaib Khan | Sumber Pexel) 

Teorinya boleh jadi begini:

semakin mahal dan lengkap gear semakin mahal pula harga jasanya.

Kamera yang dijual di pasaran sendiri teknologinya mengikuti perkembangan zaman. Boleh dikatakan kamera "standar" untuk serius menjadi seorang fotografer profesional cukup menguras kantong, itu belum terhitung biaya beli lensa tambahan—dan lain sebagainya. Lensa kamera sendiri bermacam-macam.

Sebagai contoh untuk menjadi seorang wedding photographer, di lapangan—selain lensa bawaan kamera (lensa kit)— setidaknya fotografer membutuhkan beberapa lensa penunjang yang memiliki focal lenght yang dapat menghasilkan foto full frame dengan sudut pandang berkualitas baik, misalnya, lensa dengan panjang focal lenght 50mm (hampir seluruh fotografer wedding sepakat lensa jenis ini wajib dipunya). 

Untuk ruang sempit, lensa wide angle 35mm bisa jadi andalan. Membidik dari jauh agar tidak banyak menimbulkan noise (bintik hitam pada foto yang diakibatkan karena jarak fotografer dan obyek yang difoto terlalu jauh), lensa 70-200mm bisa pula jadi pilihan. Semua tergantung kebutuhan, semua tergantung uang.

Ada pula printilan lain pendukung seperti lampu yang dipasang di body kamera, payung reflektor, tripod dan lain sebagainya.  

Baca juga: Every Picture Tells Story dan Ini 5 Alasan yang Membuat Saya Mencintai Fotografi

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dipikirkan Para Puan Saat Melakukan Street Photography Sendirian

Rombongan pagar ayu dan pagar bagus di acara resepsi pernikahan. (Foto oleh Kazena Krista | Dokumentasi pribadi.) 
Rombongan pagar ayu dan pagar bagus di acara resepsi pernikahan. (Foto oleh Kazena Krista | Dokumentasi pribadi.) 

2. Jam terbang dan segala sesuatu yang mungkin tak terkatakan

Percayalah, seorang fotografer sudah tahu berapa jasa sewa dirinya di hadapan calon klien. 

Seorang fotografer yang bijaksana cukup tahu diri dalam menetapkan harga.

Fotografer yang tahu kualitas dirinya tidak akan pitching yang berlebihan. Bukan gengsi atau takut mengobral-abrik harga pasar, tapi ini semata-mata menyoal jam terbang—yang dua tahun terjun dan yang bertahun-tahun serius bergelut dengannya, tentu saja beda harga jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun