Memang tidak Apple to Apple membandingkan Indonesia dengan UK (baca: yang warga negaranya dibebankan pajak yang tinggi namun pada akhirnya hasil dari pajak itu balik dinikmati oleh warga negara yang bersangkutan)—
tapi kita harus dengan legowo mengatakan UK (baca: dan juga beberapa negara lain yang serupa UK) sangat menjunjung hak-hak seorang anak dan itu dipersiapkan dengan sangat dini—bahkan jauh sebelum anak dilahirkan.Â
Sementara di sini?
Di sini yang ada kita malah dicekoki mending nikah muda daripada zina.
Yang sayangnya, para orang tua—kita—sendirilah yang merongrong seorang anak untuk segera menikah, tak peduli jika si anak yang dirongrong untuk menikah ini apakah sudah siap secara seksual, mental dan finansial—atau belum?Â
Baca juga: Punya Anak Tak Cukup Perkara Seksual, Mental, dan Finansial
Sehingga, pada kesudahannya kerap kita dengar kasus-kasus kriminal seputar kekerasan dalam rumah tangga (baca: yang lebih banyak dipicu oleh permasalahan ekonomi, alih-alih perbedaan prinsip) atau penelantaran anak—mungkin termasuk pula pada akhirnya, tidak adanya biaya saat akan melahirkan—yang pula memicu pemerintah membuat banyak kebijakan yang salah satunya kebijakan yang telah ada sejak tahun 2011 ini (baca: jaminan persalinan).Â
Jangan senang dulu
Lagipula jaminan persalinan yang disodorkan pemerintah ini hanya bersifat instruksi (baca: yang ada masa kadaluarsanya, yang tahun ini berakhir di Desember 2022) yang dilakukan oleh presiden terhadap masyarakat tidak mampu dengan label "fakir miskin" (baca: yang pula non BPJS) yang mungkin pada penerapannya tidak semua rumah sakit, klinik atau praktik bidan mandiri memberlakuannya (baca: hanya fasilitas milik pemerintah yang menerapkan)—sekali lagi perlu saya tegaskan, kebijakan ini hanya INPRES bukan UU, yang sifatnya memaksa yang jika dilanggar dapat mengakibatkan sanksi .Â
Perlu digarisbawahi pula jaminan persalinan ini tidak membiayai penyakit diluar persalinan, misalnya si calon ibu memiliki riwayat tekan darah tinggi—atau penyakit lainnya.Â
Edukasi dua arah
Saya tidak mengatakan seseorang harus kaya raya dulu untuk memiliki anak, kalau demikian adanya repot seluruh dunia persilatan, saya juga bisa banyak musuh kalau begitu. Padahal saya orangnya cinta damai.Â
Yang ingin saya katakan, para calon orang tua ini harus bisa dikatakan "MAMPU" terlebih dahulu sebelum memiliki anak.Â