Baca juga: Self Sabotage: Neil Amstrong dan Cita-cita Tanpa Kemampuan adalah Mimpi di Siang Bolong
#3 Tegas yang utama adalah tidak menjadi ragu
Perasaan ragu-ragu acapkali menjauhkan seseorang dari impian atau pencapaian.
Perasaan ini muncul tentu saja dari rasa tidak percaya diri dari potensi hebat yang sebenarnya ada namun kurang begitu diapresiasi.Â
Melalui peribahasa ini, saya sendiri digembleng untuk tidak cengeng—alih-alih mengerdilkan diri sendiri.
#4 Jiwa ksatria itu selalu ada
Terakhir, menumbuhkan jiwa ksatria dalam diri saya bahwa jika saya telah memutuskan untuk "berjuang" maka saya harus menyelesaikannya sampai akhir—hasilnya bagaimana, biar tangan Tuhan yang menyempurnakan.
Tiap orang pastilah memiliki banyak "mantra" sebagai bekal untuk tangguh menjalani kehidupan dan boleh jadi salah satunya itu bisa diperoleh dari peribahasa budaya yang ada di sekitar kita.Â
Jadi, kalau sudah berani jangan takut-takut.
Kalau masih takut jangan coba berani-berani.
Tabik.
Disclaimer:Â
¹, ², ³ diambil melalui sumber penjelasan dari Blog Bridestory: https://www.bridestory.com/id/blog/panduan-rangkaian-prosesi-pernikahan-adat-jawa-beserta-makna-di-balik-setiap-ritualnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H