Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Being 25 (It Was In Me): Pemahaman Tak Akan Lebih Penting dari Setelah Menjalani

14 Mei 2021   20:30 Diperbarui: 16 Mei 2021   21:00 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang mengilustrasikan "Pernah pada Masa Itu" (Sumber: Pexel.com/Foto oleh Skylar Kang)

Sering datang telat, di kelas sering usil dan cekikikan, diam-diam ke kantin saat jam kosong pelajaran—atau ditantangin untuk kebut-kebutan adalah personal branding saya pada masa-masa itu.

Ya, saya terbilang agak badung semasa sekolah dan kuliah, itu saya akui.

Oh, c'mon, apa serunya hidup tanpa bersinggungan dengan risiko?

Tapi, setidaknya seiring waktu saya tahu ternyata ada yang lebih kompleks dari itu: 

Bikin tugas dengan teman yang tak satu visi itu menjengkelkan—atau berusaha ramah dengan dosen yang konservatif itu lumayan menyebalkan.

Tapi, Thank God, saya tidak sampai harus dipanggil dekan. Saya boleh berbangga diri karena saya punya pengendalian diri yang baik selama yang saya hadapi itu tidak diluar akal sehat saya tentunya. 

Lepas menempuh pendidikan, step selanjutnya apa lagi selain menjalani siklus kerja. 

Pun dulu saya beranggapan, pencapaian hidup saya semuanya "harus" akan saya mulai dari sini: no pain no gain. Pokoknya kerja keras.

Dulu saya tak pernah tahu konsep kerja cerdas—alih-alih tahu apa itu efisiensi tubuh (baca: tenaga) dan waktu.

Write It Down Your Plan of Life? (Sumber: Unsplash.com/Foto Green Chameleon)
Write It Down Your Plan of Life? (Sumber: Unsplash.com/Foto Green Chameleon)

Suatu kali seorang dosen bertanya pada saat kelas berlangsung tentang apa yang akan kami lakukan setelah lulus kuliah—dan seolah bisa ditebak seluruh dari kami menjawab...ya apa lagi selain "mencari kerja". 

Beliau tersenyum lalu berkata, "kalian itu anak-anak praktikum, seharusnya kalian mikir lepas dong, dari sini kalian harus bikin lapangan kerja kalian sendiri."

Jleb!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun