Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer, Media Freelancer

Best in Opinion Nominee of Kompasiana Awards 2021 dan 2024 | Peduli menyoal isu-isu terkini terutama sosial-budaya dan gender | Verba Volant Scripta Manent | Kerja sama: kazena.krista@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sapioseksual dan Perihal Asmara Mereka

10 Mei 2021   07:10 Diperbarui: 10 Mei 2021   08:51 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lembaran sebuah buku. (Sumber: Dokumentasi pribadi/Foto oleh Kazena Krista)

Sebelum kau jauh main hati, ada baiknya kau pahami semua ini.

#1 Jaga image.

Di dunia yang kelewat bising ini, semua berlomba-lomba menunjukkan jati diri; saling berupaya untuk terlihat menonjol. Tak ada yang salah karena itu alamiah. Saling berkompetisi atau berlomba adalah bagian dari DNA manusia. Selama apa yang dihasilkan setelahnya (baca: image) bisa dipertanggungjawabkan, kenapa tidak?

Sapioseksual juga melakukan itu.

Bedanya orang-orang menyebut sapioseksual sebagai penjaga image yang "ngga ketulungan"; dicap sok tahu, dianggap keren sendiri—atau parahnya dikira alien dan tidak berpijak lagi di bumi.

Memang benar, image yang terlalu dijaga juga merepotkan; dianggap tidak bebas. Dengan penjelasan yang berbeda, sebenarnya seseorang tersebut sedang membiarkan orang lain menjadi juri terhadap hidup yang sedang dijalaninya. Tak mengherankan menjadi berbeda adalah sesuatu yang tak lazim—alih-alih aneh. Karena tak semua orang mampu dan mau menjadi tuan bagi diri sendiri.

Tetapi, tidak bagi sapioseksual.

Sapioseksual bisa membeli omongan orang; ia membuktikan jika ia bisa eksklusif dengan caranya. 

Termasuk juga dalam hal memilih pasangan: mereka memiliki pakem. Mereka tak akan sembarangan.

Aba-abanya jelas: hanya tertarik pada seseorang yang memiliki kecerdasan yang sepadan. Persetan apa kata orang-orang.

Dia digambarkan orang sebagai sosok yang cerdas—yang didambakannya pula adalah sosok yang cerdas.

Itu final—tak bisa ditawar: harga mati.

#2 Selera humor tidak terlalu bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun