Saya pernah membaca satu cuitan pendek di laman Twitter (yang intinya):Â
Having a good communication skill is a sign of intelligence.
Saya sepakat dengan isi cuitan tersebut.Â
Memang benar orang-orang cerdas selalu bisa diukur dari bagaimana cara mereka memverbalkan kata tentang apapun yang melintas dalam kepala; tentang bagaimana mereka paham memilih dan memilah kata dengan tepat dan sesuai porsinya.
Maka, amini lah jika selalu ada hipotesis untuk ia yang jago bicara.
Tak percaya? Ini beberapa contoh hipotesis mengenai mereka.
#1 Cakap dalam merespon
Ini hipotesis pertama: seseorang yang piawai dalam seni berkomunikasi (bicara) tahu kapan akan merespon—dan apa yang akan direspon—lawan bicaranya. Tentu saja terlebih dahulu ia akan membiarkan waktu mengendap sejenak untuk menelaah dan mengidentifikasi masalah.
Dalam prosesnya ia akan memanfaatkan keahliannya yang lain yaitu memperhatikan gestur, tutur dan kontak mata.
#2 Mustahil tanpa menjadi pendengar
Hipotesis kedua adalah ia yang pandai dalam seni mengolah kata adalah ia yang pandai pula mendengarkan lawan bicaranya.Â
Mereka adalah teman yang baik dalam menyimak saat kau berkeluh kesah—dan ketahuilah, ia boleh jadi pula dapat menangkap stres atau depresi di wajahmu tanpa perlu kau harus tahu.
#3 Pembual ulung nan meyakinkan
Nah, yang ketiga kuncinya, bahwasanya orang-orang yang memiliki seni dalam berkomunikasi yang baik pada saat mereka bicara adalah orang yang mampu meyakinkan orang lain terhadap apa yang mereka bicarakan.