Media (sinetron) seharusnya punya kekuatan dan sejatinya—memang—memiliki itu untuk mengubah semua "ideologi" dari patriarki yang sistemik yang terlanjur sudah mengakar kuat serta menjadi tradisi tersebut; media (sinetron) seharusnya bisa menjadi "dalang" perubahan dengan menjadikan perempuan pelan-pelan berdaya dan tidak saling menyakiti sesamanya hanya demi untuk terlihat pantas di mata masyarakat.
Media (sinetron) sejatinya pula dapat membentuk pemahaman yang tegas (tidak juga abu-abu) dan tidak mencla-mencle jika memang ingin ikut berperan dengan ambil bagian agar patriarki sistemik ini dengan perlahan pudar dari kultur bermasyarakat kita yang berkelanjutan.Â
Caranya?Â
Tentu saja ubah ide cerita; ubah jalinan skenario.
Tapi, percayalah, itu mustahil (baca: hilangnya patriarki sistemik) diwujudkan jika yang jadi acuan masihlah seputar cuan!
Tabik.
Catatan:
*: referensi bacaan diambil dari jurnal yang ditulis oleh Wirnasari Mulya Dewi untuk repository Universitas Airlangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H