Mohon tunggu...
tpa kayumanis
tpa kayumanis Mohon Tunggu... -

mengenai pembangunan tpa kayumanis

Selanjutnya

Tutup

Money

Talangin (Bailout) Bank Negara

3 Desember 2015   12:48 Diperbarui: 3 Desember 2015   15:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam berita terjadi penyitaan asset yang menunggak pajak PBB , dalam sejarah jarang sekali  menyita asset karena tidak bayar PBB.

Jadi untuk penyelamatan Bank Nasional bagaimana ?, masih tanda tanya besar dalam kurun waktu 1 bulan kedepan ini .

Kita tidak mengetahui  berapa lama kekuatan bank nasional kita bisa bertahan , ini hitungan hari . Bila bank swasta telah lama menjadi mitra luar negri , bahkan beberapa bank telah di beli sahamnya oleh pihak luar negri pada masa yang lalu karena penyertaan dana di BI telah berubah 5 kali lipat , sehingga bank bank yang tidak memiliki dana besar tidak akan bisa beroprasi mandiri .

Testnya sih sebenernya mudah , bila sebuah kantor cabang memiliki nasabah yang menarik dana rata-rata Rp 100.000.000 kira kira 100 orang saja , di semua kantor cabang , sepertinya perbankan sudah akan menagalami tekanan besar .

Pemerintah pada saat itu menawarkannya pada pihak luar negri untuk membeli saham perbankan swasta .

Lelang perbankan swata telah terjadi pada saat itu , maka beberapa bank dengan jelas memberikan singkatan nama dimana sumber dana berasal .

 Keuntungan dana dari oprasional bank dalam negri akan di bagi dengan pihak pemilik saham terbesar , tidak tanggung  51% di loloskan kepemilikan saham , dengan alasan itu kan tergantung pemilik bank asal   .

Hal ini juga sebenarnya yang diminta oleh pihak China untuk menyuntikan dana kepada bank nasional yang masih memiliki label BUMN .

Tentu saja tidak bisa itu milik negara .

Jadi bagaimana?

Persoalan ini tidak kalah penting dengan kasus SUDIRMAN SAID yang hanya cerita ETIKA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun