Mohon tunggu...
tpa kayumanis
tpa kayumanis Mohon Tunggu... -

mengenai pembangunan tpa kayumanis

Selanjutnya

Tutup

Money

Talangin (Bailout) Bank Negara

3 Desember 2015   12:48 Diperbarui: 3 Desember 2015   15:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

Selain dari berita dari SUDIRMAN SAID  yang di periksa oleh MKD dalam kasus rekaman suara ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid dengan Direktur Freeport Ma'ruf kepada pimpinan sidang Majelis Kehormatan Dewan MKD, di DPR .

Semua mata akan tertuju kepada sidang terbuka terkait perpanjanngan kontrak PT FREEPORT di Indonesia , hal ini juga mengakiatkan turunya saham Freeport-McMoran Inc di New York Stock Exchange anjlok di pasar bursa saham AMERIKA .

Di lain tempat terdapat sidang pembuatan undang undang BAILOUT , atau dengan kata lain adalah undang undang untuk talangin perusahaan yang sangat penting di Indonesia , mencegah kebangkrutan .

Istilah BAILOUT ini muncul pada kasus Bank Century yang menelan dana talangan 6,7 triliun , yang di kucurkan oleh Komite Stabilitas Sektor Keuangan(KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Pengawas Perbankan (LPP) dalam hal ini dikatagorikan  bank gagal dalam dampak sistemik.

Gagal sistemik merupakan bagian dari ketakutan dari perbankan bila terjadi Moral Hazart yaitu penarikan dana cair secara besar besaran dari para pemilik dana karena tidak percaya dengan Bank secara serentak .

Perbankan akan kerepotan menyediakan dana cair pada waktu yang sama , karena ketersediaan uang cair pada waktu yang sama dan jumlah yang sangat besar beresiko akan menyebabkan kebangkrutan .

Karena pada dasarnya uang yang terparkir di Bank merupakan dana midal yang akan di gunakan oleh pihak perbankan untuk mejadi modal kerja , diantaranya seperti penyaluran kredit.

Dana nasabah yang terparkir di bank akan menjadi modal kerja perbankan.

Pada 2 semester kebelakang terjadi turunya trasaksi perbankan , karena turunya transaksi bisnis secara besar besaran ,sehingga di katakan terjasi perambatan ekonomi .

Bila terjadi turunnya trasaksi secara besar besaran maka turunya sirkulasi uang di perbangkan yang mengakselerasi trasaksi seperti perdagangan , maka boleh dikatakan perbankan keuntungan perbangkan akan turun dan bisa mengakibatkan kerugian .

Bila dilihat kerugian maka banyak faktor dapat dilihat diantaranya seperti bank mandiri sejak bulan mei terkoreksi (-)3320 dari  rata rata volume saham 24479035 maximum keuntungan pertransaksi  750  dan maximum kerugian 750 pertransaksi 183 trasaksi  tercatat 04032015 sd 02122015, Bank BNI terkoreksi (-)1915 dari rata rata volume saham 30702908  max keuntungan 450 dan kerugian minimum 450 pertrasasi  dari 183 trasaksi tercatat 04032015 sd 02122015, Bank BRI  terkoreksi (-)1950 dari ratarata volume saham 29173719,02 keuntungan max 750 dan kerugian maximum (-)925 tercatat 04032015 sd 02122015

Cukup mengkhawatirkan dari dalamnya koreksi kerugian yang di alami perbangkan Indonesia . Rencana pinjaman kepada pihak China untuk menstimulus 3 bank besar di Indonesia ini juga belum bisa terealisasi .

Undang undang yang akan di gulirkan adalah BAIL OUT atau BAILIN menurut bebrapa anggora DPR harus ada persetujuan PRESIDEN untuk menyatakan perbankan krisis .sedangkan  persoalanya akan sama saja kemampuan keuangan yang tersedia cukup apa tidak ?.

Maka dengan itu maka di gulirkan untuk menghindari bankrutnya bank maka akan di gunakan dana proffisi dari perbankan .

Karena dalam hal ini WAPRES JK mengatakan bahwa tidak realistik harus melakukan BAILOUT dengan APBN.

Ini juga masuk akal karena pada desember ini kita akan bayar hutang luar negri yang disinyalir akan membengkak karena nilai dolar sudah semakin tinggi karena FAT akan menaikan suku bunga dan akan mengakibatkan naiknya nilai tukar dolar akan tinggi .

Pada periode pertama terjadi Currency War yang dilakukan oleh beberapa matauang dunia , dollar amerika , ponsterling , yen ,euro sebagai sambutan pada mata uang CHINA  yang akan masuk ke mata uang dunia .

Bila kenaikan dolar terlaksana pada periode bayar  hutang luar negri maka akan makin besar jumlah utang yang harus di bayarkan ke luarnegri tanpa kita mengkonsumsinya .

Bila terjadi gagal bayar seperti yang di perkirakan banyak ekonom   luar negri maka kita akan mengalami kesulitan transaksi secara global dengan dunia , dan dinyatakan sebagai negra bankrut .

Bagaimana memberi makan 275 juta rakyat ? , dengan makanan yang 76,3 persen adalah produk import .

Akibatnya akan terasa sekali bila terjadi gagal bayar ,seperti halnya Yunani , uang yang gagal bayar utang luar negri makan uang yang beredar dalam negri mendadak hilang , pengambilan dana di mesi di ATM terbatas dengan nilai rp 1000.000 saja . dan terjadi antrian besar dalam pengambilan uang .

Perdagangan seperti lumpuh karena minimnya unagn beredar dalam masyarakat untuk trasaski harian terbatas sedangkan bisnis macet total.

Sistem trasaksi besar untuk keperluan bisnis tidak ada uang tersedia di bank, karena uang telah di berikan semua untuk pembayaran utang .

Maka tidak ada cara lain yaitu membuat pinjaman baru kepada badan finance dunia .

Penyediaan uang cash sangat kecil , perbankan akan mengalami kredit macet karena tidak terbayar oleh para kreditur .

Keuntungan dari trasaksi tidak dapat diharapkan , maka perbakan akan memperkecil cabang cabang mereka di seluruh negara . karena adaonkos oprasional yang harus di bayarkan pihak perbankan .

Bank central tidak dapat menjaminkan semua simpanan yang akan di cairkan secara besar , ini dibatasi karena akan akan ada keterbatasan dana di semua bank dalam negri .

Situasi darurat akan di sesuaikan untuk kebutuhan sehari hari rakyat saja .

Bila ada dana  Cadangan devisa per bulan september 2015 US$101.7 milyar dollar telah menyusut cukup besar untuk berbagai biaya yang harus dikeluarkan diantaranya melakukan intervensi terhadap nilai dolar amerika yang sempat menembus angka Rp14.800 sehingga turun Rp 13.250 , biaya pemadaman hutan juga menyedot dana devisa , nilainya sampai sekarang belum jelas , mampu atau tidak menutupi bayaran utang luar negri Indonsia ikemungkinan  juga tidak akan cukup sampai akhir tahun ini karena  di sektor lain perpajakan untuk menarik dana segar dari masyarakat hanya mencapai 64% saja, maka kecukupan biaya bayar utang kan semakin berkurang .

Sedangkan dana yang di keluarkan dalam negri akan cukup besar seperti dana tetap yang harus di keluarkan bagi pegawai negara , penyediaan sarana prasarana dll, dan berbagai ivent diantaranya pilkada secara nasional .

Industri sendiri telah mulai menurunkan produksi sampai 65% karena lemahnya daya beli dan tekanan upah gaji yang makin tinggi , artinya pajak tidak dapat di harapkan terlalu besar .

Tidak salah daya upaya sektorpajak semakin giat menarik pajak muali dari warteg sampai industri besar .

Dalam berita terjadi penyitaan asset yang menunggak pajak PBB , dalam sejarah jarang sekali  menyita asset karena tidak bayar PBB.

Jadi untuk penyelamatan Bank Nasional bagaimana ?, masih tanda tanya besar dalam kurun waktu 1 bulan kedepan ini .

Kita tidak mengetahui  berapa lama kekuatan bank nasional kita bisa bertahan , ini hitungan hari . Bila bank swasta telah lama menjadi mitra luar negri , bahkan beberapa bank telah di beli sahamnya oleh pihak luar negri pada masa yang lalu karena penyertaan dana di BI telah berubah 5 kali lipat , sehingga bank bank yang tidak memiliki dana besar tidak akan bisa beroprasi mandiri .

Testnya sih sebenernya mudah , bila sebuah kantor cabang memiliki nasabah yang menarik dana rata-rata Rp 100.000.000 kira kira 100 orang saja , di semua kantor cabang , sepertinya perbankan sudah akan menagalami tekanan besar .

Pemerintah pada saat itu menawarkannya pada pihak luar negri untuk membeli saham perbankan swasta .

Lelang perbankan swata telah terjadi pada saat itu , maka beberapa bank dengan jelas memberikan singkatan nama dimana sumber dana berasal .

 Keuntungan dana dari oprasional bank dalam negri akan di bagi dengan pihak pemilik saham terbesar , tidak tanggung  51% di loloskan kepemilikan saham , dengan alasan itu kan tergantung pemilik bank asal   .

Hal ini juga sebenarnya yang diminta oleh pihak China untuk menyuntikan dana kepada bank nasional yang masih memiliki label BUMN .

Tentu saja tidak bisa itu milik negara .

Jadi bagaimana?

Persoalan ini tidak kalah penting dengan kasus SUDIRMAN SAID yang hanya cerita ETIKA 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun