Tidak dipungkiri kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir berevolusi sangat pesat. Terutama dalam dunia komputasi dan teknologi informasi. Salah satu aspek yang paling  berpotensi dalam mengubah lanskap kehidupan manusia adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau biasa disebut dengan AI). AI telah mencapai kemajuan yang substansial. Dimana AI telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi seperti, mempermudah pengelolaan industri, memperluas pengetahuan manusia dan mengoptimalkan pekerjaan manusia.
Teknologi Artificial Intelligence/AI saat ini sedang digandrungi penggunaannya oleh banyak orang, karena dianggap dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja di berbagai sektor, seperti sektor perindustrian, kesehatan, transportasi, dan lainnya.Â
Tentu dari pernyataan tersebut dapat kita lihat bahwa hadirnya AI memberi pengaruh positif bagi kehidupan sehari-hari. Namun jika kita cermati secara mendalam, AI tidak hanya membawa pengaruh positif saja. AI juga membawa dampak kurang baik yang perlu dipertimbangkan kembali penggunannya, terutama dalam hal Sumber Daya Manusia. Mengapa berdampak pada Sumber Daya Manusia? Sedangkan tadi dikatakan bahwa AI sangat mempermudah pekerjaan manusia di berbagai sektor. Dan jika memang berdampak pada Sumber Daya Manusia, Langkah apa yang perlu kita lakukan untuk mencegah dan mengurangi hal tersebut?
Hadirnya AI Membawa Tantangan Baru Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan teknologi komputasi yang dapat mengumpulkan dan menyimpan data dalam skala luas dari hasil penelitian terdahulu. Sehingga AI dapat dengan mudah menjawab segala jenis pertanyaan secara akurat. Meskipun AI memberikan manfaat dan potensi yang sangat besar bagi penggunanya, kita sebagai pengguna tetap perlu untuk memperhatikan dampak negatif penggunaan AI terhadap Sumber Daya Manusia. Berikut akan dijelaskan beberapa dampak negatif dari penggunaan AI:
1. Penggantian Pekerjaan
Salah satu dampak negatif terbesar dari perkembangan AI adalah penggantian pekerjaan manusia. Kemampuan AI untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia, telah menyebabkan beberapa pekerjaan menjadi tidak diperlukan lagi. Misalnya, dalam sektor manufaktur, robot dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam melakuka n tugas-tugas rutin dan berulang. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya angka pengangguran dan ketidakpastian ekonomi bagi banyak pekerja. Sehingga kondisi ini memperparah kesenjangan ekonomi.
2. Ketimpangan Pendapatan
Penggantian pekerjaan oleh AI juga dapat menyebabkan ketimpangan pendapatan yang signifikan. Pekerjaan yang lebih terotomatisasi dan mudah digantikan oleh AI cenderung memiliki gaji yang rendah dibandingkan dengan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan unik atau tingkat kreativitas yang lebih tinggi. Ini dapat meningkatkan ketimpangan pendapatan antara pekerja yang bergantung pada pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI, dengan pekerja yang memiliki keterampilan unik yang kemapuannya tidak dapat digantikan oleh teknologi.
3. Ketergantungan pada Teknologi
Ketergantungan yang meningkat pada AI juga dapat menyebabkan Sumber Daya Manusia kehilangan keterampilan penting yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas secara mandiri. Sebagai contoh, dalam proses otomatisasi, manusia mungkin mengandalkan AI sepenuhnya untuk membuat suatu rancangan, tanpa pemahaman yang cukup tentang algoritma yang akan digunakan atau konsekuensi dari keputusan tersebut. Jika terjadi kegagalan sistem AI, Sumber Daya Manusia tidak akan memiliki keterampilan atau pengetahuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang timbul.
4. Pengawasan dan Privasi
Implementasi AI dalam dunia kerja juga menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan pengawasan para pekerja. AI dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis aktivitas pekerja secara terus-menerus, termasuk pemantauan komunikasi dan perilaku. Hal ini dapat mengganggu privasi individu dan meningkatkan tekanan kerja, dengan konsekuensi negatif terhadap psikologis dan kebebasan pribadi diri pekerja.
5. Hilangnya Hubungan Antar Manusia
Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, penggunaan AI secara  berlebihan atau kurang bijak juga dapat menyebabkan hilangnya hubungan interpersonal.
Langkah Langkah Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah dan Mengurangi Dampak Negatif AI Terhadap Sumber Daya Manusia
Artificial Intelligence (AI) memiliki potensi besar untuk mengubah dunia kerja dan dampaknya terhadap sumber daya manusia (SDM) juga sangat bervariasi. Untuk mengurangi dampak negatif AI terhadap Sumber Daya Manusia. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi setiap individu agar memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan AI. Hal ini dapat membantu mereka beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memanfaatkannya secara efektif.
2. Perlu Memiliki Pemikiran Strategis
Pemerintah, organisasi, dan perusahaan harus memiliki pemikiran yang strategis untuk menghadapi perubahan yang disebabkan oleh kecerdasan buatan ini. Mereka perlu mempertimbangkan bagaimana teknologi AI akan mempengaruhi pekerjaan, fungsi, dan kebutuhan Sumber Daya Manusia, serta merencanakan langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatifnya.
3. Mengembangkan Kurikulum
Mendorong kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan AI. Dengan mengembangkan kurikulum tersebut, akan dipastikan bahwa setiap lulusan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan teknologi AI.
4. Menetapkan Kebijakan dan Peraturan
Menetapkan Kebijakan dan Peraturan yang mempertimbangkan dampak AI terhadap Sumber Daya Manusia. Hal ini dapat meliputi penyesuaian hukum kerja, perlindungan pekerja, dan pengawasan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko kehilangan pekerjaan dan penyalahgunaan teknologi.
5. Mengelola Perubahan yang Disebabkan oleh AI Dengan Baik
Perusahaan harus mengkomunikasikan dengan transparan kepada setiap pekerja terkait perubahan yang akan terjadi di dalam perusahaan, memberikan pelatihan yang diperlukan bagi pekerja, dan memberikan dukungan baik moril dan materil dalam proses penyesuaian.
6. Fokus Pada Pengembangan Keterampilan Manusia
Fokus pada pengembangan Keterampilan manusia yang sulit digantikan oleh AI, seperti kreativitas, inovasi, kepemimpinan, sikap empati, kolaborasi dan lainnya. Memanfaatkan keunggulan manusia dalam aspek-aspek ini dapat membantu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh AI.
7. Melakukan Evaluasi dan Adaptasi
Terus-menerus mengevaluasi dampak AI terhadap Sumber Daya Manusia. Â Serta melakukan adaptasi diri terhadap kemajuan AI yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan.
Kesimpulan
Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan kita dapat mencegah dan mengurangi dampak yang kurang baik dari kemajuan AI terhadap Sumber Daya Manusia serta memanfaatkan potensi teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas Sumber Daya Manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H