Mohon tunggu...
Dzulhizam
Dzulhizam Mohon Tunggu... -

Tersesat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sahabat & Flu Burung

23 Oktober 2015   08:55 Diperbarui: 23 Oktober 2015   08:55 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mik.. Mi-k…” Jo mencoba menyadarkan, melambaikan tangan didepan wajahnya.

“Iya, Jo..” Miko menyahut dengan sedikit terkaget.

“Ini Garang..”

“Oh..hai..Aku Mik..” Setelah memindahkan sarang ke tangan kirinya. Ia segera menyergap tangan Garang kuat.

“Buat apa bakal buah itu..?” Tanya Jo penasaran.

“Coba saja, enak kok..tapi..sedikit masam dan sepet..” Jawabnya menyodorkan bakal buah yang baru dikumpulkannya.

 “Apa kakimu tidak apa-apa, berdarah seperti itu..?” Mik memutus percakapan Jo dengan dahi menggernyit.

“Ti-d..”

“Sebentar aku ke rumah dulu..” Mik memotong kalimat Garang yang belum terucap penuh dan bergegas lari.

Mik pergi mengambil obat merah[8]. Garang dan Jo membawa sarang ke garasi. Disana ada sebuah sangkar kosong. Selagi Jo memastikan di sudut sangkar mana sarang itu akan disimpan, Garang menyiapkan sedikit beras, air segelas dan halu[9] ditentengnya dari dapur. Mereka akan membuat makanan burung karena sedari tadi mereka gaduh. Terciak-berteriak.

“Mana lukamu..” Mik datang menghela nafas yang sedikit tertelan karena telah berlari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun