Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengulik Dunia Hospitality Bersama CL Patterson

9 Juli 2022   11:59 Diperbarui: 9 Juli 2022   12:01 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang menarik dari dunia hospitality? 

Selama 10 tahun lebih menulis dan membaca di Kompasiana, sejujurnya saya baru pertama kali bertemu dengan satu-satunya penulis yang khusus membahas  di bidang perhotelan. Artinya sangat spesial sekali bidang ini.

Jadi tidak heran dunia yang dibahas oleh penulis, yakni CL Patterson yang bisa saya sapa Bu Celestine sangat spesial sekali. 

Tentu sangat membuka wawasan kita tentang dunia perhotelan. Pembaca di Kompasiana tentu sangat antusias membaca  seluk-beluk kisah dari  dunia hospitality yang dibahas Bu Celestine.

Setelah seri pertama, "Hotelier's Strory 1", yang berisi kumpulan artikel di Kompasiana, kini hadir buku keduanya "Hotelier's Story 2".

Pada seri ke-2 ini lebih khusus membahas tentang dunia perhotelan di bidang yang berhubungan dengan para pekerja dan pemasaran. 

Jadi, akan semakin lengkap pemahaman kita tentang dunia hospitality ini dengan hadirnya buku kedua ini. 

Membaca buku "Hotelier's Story 2" dengan ketebalan 254 halaman yang dilengkapi kata pengantar oleh COO Kompasiana, Pak Nurulloh akan terasa mengesankan dan tidak akan menjenuhkan.

Mengapa?

Karena selain penulisan yang menarik kita akan disuguhi cerita-cerita berdasarkan pengalaman pribadi beliau sebagai hotelier selama puluhan tahun di berbagai hotel. Baik di Pulau Jawa  maupun di luar.

Jadi, apa yang disuguhkan dalam  buku ini adalah bukan omong kosong.

Untuk menebus rasa penasaran yang ada tentu saja kita harus memiliki buku ini. Dalam kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi setelah membaca buku yang diberikan oleh Bu Celestine.

Yuk, markimak. Mari kita simak.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di lobi hotel pasti kita akan mendapatkan sambutan penuh dengan senyuman. Pasti kita tidak akan bertemu  para pelayan hotel dengan muka yang cemberut atau mukanya masam. Apalagi marah-marah.

Kenapa?

Senyum. Dalam hal ini tentu adalah senyum yang tulus. Senyum yang berasal dari hati. Bagi  hotel setiap tamu adalah bak raja yang harus mendapat pelayanan yang istimewa.

Bila perlu untuk urusan ini mesti berlatih dengan khusus dan tulus.

Tentu saja untuk urusan pelayanan yang terbaik bukan dalam urusan senyuman saja. Masih banyak hal yang akan diperoleh oleh para tamu yang menginap.

Apa saja yang perlu diperhatikan oleh pengelola hotel, agar para tamu mendapat pelayanan yang terbaik dan merasa nyaman ketika menginap selain hanya menyuguhkan senyuman?

Jangan khawatir, apabila kita bersedia membaca buku ini, maka kita akan mendapatkan jawabannya yang sangat bermanfaat.

Jiwa seorang  hospitality adalah melayani. Setiap tamu adalah istimewa karena diharapkan kelak  akan menjadi pelanggan setia. Istilahnya apa yang ditabur, itu yang akan dituai.

Namun, yang namanya manusia memiliki rasa bosan atau terlena dalam zona nyaman ketika sudah lama bekerja. 

Apabila hal ini terjad, tanpa disadari kualitas pelayanan akan menjadi sangat berkurang. Hal ini tentu berpotensi memetik kekecewaan, sehingga pelanggan bisa berpindah ke lain hati.

Begitu juga halnya dengan keberadaan hotel yang segala isinya yang akan berubah fungsi dan kualitasnya  dimakan waktu.

Bagaimanakah pihak pengelola hotel atau pimpinan mengatasi masalah ini?

Tentu pembaca akan menemukan jawaban ketika bersedia membaca buku ini.

Seperti kita ketahui yang namanya dunia hospitality tidak pernah  mengenal hari libur. Karena beroperasi 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Tidak pernah kita menemukan hotel yang tutup pada jam atau hari tertentu, bukan?

Apakah ini berarti mereka yang bekerja tidak mengenal hari libur dan bekerja terus selama 24 jam?

Makin penasaran, kan?

Tentu saja bekerja di mana saja ada suka dan dukanya. Sama halnya dengan mereka yang bekerja di dunia perhotelan ini.

Secara khusus di dalam buku ini Bu Celestine akan membagikan pengalamannya kepada para pembaca.

Ada hal yang menarik dalam pekerjaan dunia perhotelan ini. Ketika mendapat peluang bekerja di luar kota atau pulau. 

Berdasarkan pengalaman penulis buku ini banyak sekali keuntungan didapat. 

Apa itu? Teruslah membaca.

Hal yang terpenting juga adalah di dalam persaingan bisnis khususnya di bidang pemasaran dunia perhotelan, maka yang perlu dilakukan adalah selalu mengikuti perubahan. Tidak bisa lagi dengan cara pemasaran yang monoton atau gaya lama. 

Apa saja yang perlu dilakukan?

Dalam hal persaingan yang terjadi antar hotel. Apakah perlu saling mengintip?

Jawaban pastinya Bu Celestine akan membagikan pengalaman dan  ilmunya.  Yang akan dibahas dengan apik. 

Salah satu bagian penting dari dunia hospitality adalah peran sales call. 

Apakah sales call hanya berperan untuk memperkenalkan produk hotel?

Tentu saja tidak. Ada banyak peran yang masih bisa dilakukan. 

Mau tahu? Tentu saja Bu Celestine akan mengulas secara tuntas.

Salah satu cerita pengalamannya adalah  blusukan. Kayak Pak Jokowi saja.

Dalam perjalanan karier seseorang pasti ada yang namanya kegagalan. Bila kegagalan itu ibarat racun, maka perlu membuangnya jauh-jauh dan ganti dengan vitamin semangat plus. Ingat, bukan dengan pijat  plus-plus ya.

Yang paling penting, bagi Bu Celestine kegagalan itu untuk melatih kesabaran. Ini terbukti beliau dapat bertahan selama berpuluh tahun berkarier dalam dunia hospitality.

Sebagai hotelier tentu saja akan  menghadapi banyak orang dari berbagai karakter. Salah satunya pelanggan yang ribet. Sementara mereka tetap harus dilayani dengan ramah.

Bagiamana pula ini?

Biar tidak penasaran silakan membaca selengkapnya tip atau kiat mengatasi  di buku ini.

Masih banyak pengalaman dan cerita menarik yang layak untuk dibaca. Tentu tidak akan saya bahas semuanya dengan tuntas dalam artikel ini. 

Ibarat makan buah apel, tentu mesti diri sendiri yang mengunyah, sehingga mengetahui rasanya dengan pasti. Demikian juga dengan isi buku ini.

Salam, 09 Juli 2022 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun