Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Jurus Mengatasi Kehilangan Orang yang Dicintai

10 Januari 2022   07:11 Diperbarui: 10 Januari 2022   07:12 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lima Jurus Mengatasi Kehilangan, diolah dari postwrap 

Pada akhirnya ketika beliau harus pergi timbul percaya bahwa ini memang jalan terbaik buat beliau. Tidak lagi harus menderita sakit dengan tubuh yang semakin lemah. 

Apalagi setelah kepergian beliau, adik dan ponakan ada bermimpi melihat kondisi beliau dengan tubuh yang sudah utuh dan sehat kembali. Hal ini tentu menambah keyakinan tentunya. 

Ini soal keyakinan, masalah benar atau tidak tentu masih menjadi sebuah perdebatan bagi yang ingin bermain logika. 

Ada waktunya datang, ada waktunya harus pergi. Sesungguhnya semua ini adalah hal yang alami di dunia ini. Yang memberatkan adalah apabila kita hidup dalam kemelekatan, sehingga ketika ada kehilangan orang yang kita cintai akan menjadi penderitaan.

Mana kala kita bisa ikhlas melepaskan apapun yang kita miliki bila waktunya tiba, maka semua akan berjalan sebagaimana adanya.

_____

@cermindiri, 23 Desember 2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun