Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Jurus Mengatasi Kehilangan Orang yang Dicintai

10 Januari 2022   07:11 Diperbarui: 10 Januari 2022   07:12 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lima Jurus Mengatasi Kehilangan, diolah dari postwrap 

Selain itu, kita juga bisa melakukan kebaikan untuk melimpahkan jasa pahala. Orang yang telah meninggal dunia tidak ada yang bisa dibawa. Bahkan raga yang setia menemani sepanjang hidup. Karena akan hancur dan kembali asal unsurnya. Air, tanah, kayu, udara, dan logam. 

Yang bisa menyertai hanyalah kebaikan dan keburukan. Oleh sebab itu kita yang masih hidup lebih baik melimpahkan kebaikan. Tanpa sadar hal ini juga akan memberikan kebaikan kepada diri kita sendiri untuk melupakan kesedihan akan kehilangan.

Saya kira berdoa melimpahkan kebaikan untuk orang telah meninggalkan dunia ini bukan hanya dalam tradisi, tetapi dalam agama pun masih banyak yang melakukan. 

Saya sendiri meyakini kebenaran ini, bahwa bahwa melalui setiap doa ada kekuatan energi yang dapat memberikan manfaat. Paling tidak rasa kehilangan akan berkurang. 

Percaya Ini yang Terbaik  

Berat memang untuk bisa menerima kehilangan. Tidak semua orang bisa melewati dengan mudah. Seperti di awal tulisan ini, apa yang terjadi dengan seorang teman yang sekian lama masih sering melewati hari dengan linangan air mata di malam sunyi. 

Bisa menerima kehilangan, tidak semudah sekadar menerima nasihat dari mereka yang simpati. Sejatinya kita mesti menghadirkan kesadaran itu di dalam diri sendiri.

Menurut saya, sebagai orang   yang beragama ada satu penghiburan yang terbaik yang bisa kita hadirkan ketika kehilangan. 

Bahwa apapun yang terjadi dengan orang yang kita cintai adalah jalan terbaik. Karena memang ini sudah takdir yang tak mungkin lagi dihindari. 

Kita juga percaya bahwa orang yang kita cintai akan memperoleh tempat yang layak dan terbaik di alam sana. 

Seperti yang saya alami sendiri ketika kehilangan Papa. Sebelum beliau berpulang, rasanya tak rela bila ini harus terjadi. Akan tetapi, ketika beliau telah pergi muncul kesadaran bahwa ini memang sudah pilihan terbaik. 

Selama ini beliau juga sering sakit dan sudah tiga kali mengalami operasi. Sungguh tak tega melihat kondisi beliau yang harus operasi berkali-kali. Walaupun demikian dapat merawat beliau pun merupakan suatu berkat bagi saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun