Itulah yang terjadi. Saya hanya bisa  menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Siapa tahu bisa jadi begini ceritanya?
Saya tidak mau proses. Diam-diam saja menerima kenyataan ini. Apa boleh buat?
Setelah itu cepat-cepat tersenyum di balik masker dua lapis saya. Sebenarnya saya ingin tertawa terbahak-bahak untuk menghibur diri sendiri atas kejadian ini.Â
Itulah akibatnya tidak mau mengalah dan memberikan kemudahan lebih dahulu pada orang lain.
Apa yang terjadi hanya sederhana saja. Hal  biasa yang sering terjadi dalam hidup ini. Yang sayang  berlalu begitu saja tanpa  memungut mutiara kehidupan yang ada  Lupa menjadikan sebagai pembelajar untuk menjadi bijaksana.Â
Jadi, ternyata memang bukan omong kosong bahwa:
Mengalah itu akan diberikan jalan yang lebih baik.Â
Memberi kemudahan akan dimudahkan kemudian.Â
Ini bukan teori, tetapi sudah terbukti dengan sendiri. Ini juga bukan sekadar menghibur diri, tetapi akan terpatri dalam sanubari.Â
Padahal, kebenaran ini bukan hal baru. Bisa jadi adalah kebenaran umum yang sudah hafal di luar kepala. Mungkin pernah juga saya buat bahan tulisan.Â
Sayang, saya lupa menerapkan kebenaran ini karena lebih mengutamakan pembenaran diri.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!