Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Memudahkan akan Dimudahkan

25 Juli 2021   08:48 Diperbarui: 25 Juli 2021   11:52 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah yang terjadi. Saya hanya bisa  menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Siapa tahu bisa jadi begini ceritanya?

Saya tidak mau proses. Diam-diam saja menerima kenyataan ini. Apa boleh buat?

Setelah itu cepat-cepat tersenyum di balik masker dua lapis saya. Sebenarnya saya ingin tertawa terbahak-bahak untuk menghibur diri sendiri atas kejadian ini. 

Itulah akibatnya tidak mau mengalah dan memberikan kemudahan lebih dahulu pada orang lain.

Apa yang terjadi hanya sederhana saja. Hal  biasa yang sering terjadi dalam hidup ini. Yang sayang  berlalu begitu saja tanpa  memungut mutiara kehidupan yang ada  Lupa menjadikan sebagai pembelajar untuk menjadi bijaksana. 

Jadi, ternyata memang bukan omong kosong bahwa:

  • Mengalah itu akan diberikan jalan yang lebih baik. 

  • Memberi kemudahan akan dimudahkan kemudian. 

Ini bukan teori, tetapi sudah terbukti dengan sendiri. Ini juga bukan sekadar menghibur diri, tetapi akan terpatri dalam sanubari. 

Padahal, kebenaran ini bukan hal baru. Bisa jadi adalah kebenaran umum yang sudah hafal di luar kepala. Mungkin pernah juga saya buat bahan tulisan. 

Sayang, saya lupa menerapkan kebenaran ini karena lebih mengutamakan pembenaran diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun