Kali ini ada sesuatu yang berbeda dan menggugah rasa. Ada pemelajaran yang sungguh berharga bagi hidup soal kesehatan ini.Â
Bayangkan, hanya satu orang yang sakit harus melibatkan banyak orang untuk ikut merasakan sakit. Karena satu orang yang sakit harus menyita begitu banyak waktu, pikiran, perasaan, dan juga pengeluaran.Â
Hal ini yang seketika menggugah pikiran dan jiwa agar saya jangan sampai mengalami hal seperti  ini. Berharap kelak tidak sampai membuat anak-anak repot atau repot sendiri gara-gara kondisi kesehatan yang tidak baik.Â
Saya sudah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana tak berdayanya di usia tua dengan tubuh yang  sakit. Yang melihat saja tak kuasa menahan air mata. Bagaimana yang mengalami sendiri?
Tak heran bila dalam kondisi seperti ini sering kali rasa putus asa melanda sehingga hadir rasa tersiksa. Betapa muram dunia dan hidup seakan tiada harga.Â
Apakah setelah mengalami sendiri terbaring takberdaya di ranjang rumah sakit baru muncul kesadaran untuk menjaga kesehatan?Â
Penyesalan memang selalu datang belakangan, yang datang lebih dahulu itu  namanya kesadaran.Â
Sayangnya kira lebih memilih menyembunyikan kesadaran, sedangkan penyesalan selalu menjadi pilihan.
Kesehatan memang tidak menjamin seseorang akan hidup abadi, tetapi kesehatan sangat berguna sebagai modal untuk menjalani hidup ini menuju abadi.
@cerminperistiwa 14 Juni 2021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H